Selasa 30 Apr 2013 12:35 WIB

ETF Syariah Ramaikan Perdagangan BEI

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Bursa Efek Indonesia
Foto: Andika Wahyu/Antara
Bursa Efek Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan produk Exchange Traded Fund (ETF) Syariah berbasis ekuitas pertama dan ETF pertama pengelolaan aktif bertema konsumer. Produk tersebut masing-masing diberi nama Premier ETF Syariah Jakarta Islamic Index (JII) dengan kode perdagangan XIJI dan Premier ETF Indonesia Consumer dengan kode perdagangan XIIC.

Kedua ETF tersebut diharapkan dapat memberikan pilihan bagi investor untuk mengambil peluang dalam pergerakan pasar saham Indonesia. Presiden Direktur IPIM John D Item mengatakan peluncuran kedua produk ini merupakan komitmen kepada para investor dan Otoritas Pasar Modal dalam memperkaya ragam produk ETF di Indonesia.

"Ada permintaan pasar untuk menghadirkan produk syariah. Ini juga respon dari permintaan pemerintah untuk memperkaya produk syariah," katanya saat jumpa pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/4).

Premier ETF Syariah JII terlahir lima bulan setelah IPIM menerima opini syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). XIJI mengacu pada JII, yaitu indeks saham syariah yang diterbitkan oleh BEI berisikan 30 saham yang memenuhi kriteriia syariah yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

John menyebut ETF dapat dilihat dari dua sisi. Bagi investor reksa dana, ETF Saham adalah layaknya reksa dana saham biasa. Kelebihannya dapat diperdagangkan setiap saat selama jam perdagangan di BEI sehingga penentuan nilai aktiva bersih (NAB) dapat dilakukan tanpa menunggu akhir hari.

Bagi investor saham, ETF saham memiliki kode perdagangan dan diperdagangkan seperti layaknya saham dengan kelebihan diversifikasi seketika karena terdiri dari portofolio saham unggulan sehingga mengurangi volatilitas perdagangan dan risiko investasi pada saham satuan (individual stock).

Dengan keunggulan dari dua sisi tersebut, ETF menjadi instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan investor asing maupun domestik dalam menghadapi volatilitas pasar saham seperti saat ini. Keunggulan ETF berupa transparansi penuh, fleksibilitas tinggi, perhitungan harga setiap saat selama jam bursa, serta kecepatan eksekusi melalui penerapan teknologi mutakhir. Hal ini memungkinkan investor memiliki kontrol penuh pada tiap kondisi pasar.

Melalui XIJI, investor akan memiliki 30 saham syariah unggulan yang ada dlm JII hanya dengan satu klik.  Investor dapat dengan cepat meningkatkan dan menurunkan porsi saham ketika kondisi pasar saham bergerak fluktuatif sehingga investor dapat dengan cepat mengambil keuntungan atau menghindari kerugian.

Sementara itu, XIIC dikelola secara aktif dimana manajer investasi memiliki kewenangan menentukan emiten yang masuk ke dalam portofolio XIICc. Dalam hal ini IPIM memilih tema consumer-related dilatarbelakangi tiga hal. Pertama, struktur demografi penduduk Indonesia yang didominasi angkatan kerja usia produktif. Kedua, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diharapkan stabil di level 6 hingga 7 persen dalam lima tahun ke depan. Ketiga, komposisi PDB yang masih didominasi konsumsi domestik.

Sejak ETF pertama diluncurkan 20 tahun lalu di Amerika Serikat, dunia telah memiliki lebih dari 3.300 ETF. Di Asia Pasifik sendiri telah diperdagangkan lebih dari 480 ETF.  Dua diantaranya diterbitkan dan diperdagangkan di pasar saham Indonesia.

Penambahan dua ETF ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi investor lokal untuk unggul dalam pengelolaan portofolio investasi. "ETF XIJI dan XIIC akan memberi warna baru berinvestasi di pasar saham dan menyederhanakan cara investasi kita,"  ucap John.

IPIM menggandeng Deutsche Bank, AG cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian dan PT Indo Premier Securities sebagai Dealer Partisipan. Indonesia Head of Global Transaction Banking and Direct Securities Services Deutsche Bank AG cabang Jakarta Elwin Karyadi mengatakan pihaknya senang terpilih dan siap mendukung IPIM membesarkan produk-produk ETF.

Direktur Indo Premier Securities, Noviono Darmosusilo, berujar pihaknya senantiasa menyempurnakan mekanisme perdagangan Premier ETF untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, baik di pasar primer maupun sekunder.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement