EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) pada 2012 membukukan total premi Rp 8,4 triliun, naik sebesar 18 persen dari Rp 7,1 triliun di 2011. Untuk total premi bisnis baru bruto tumbuh sebesar 19 persen dari Rp 4,7 triliun di 2011 menjadi Rp 5,5 triliun pada periode yang sama di 2012. Sedangkan, total premi bisnis baru meningkat 37 persen dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,5 trilun pada akhir 2012.
Kerja sama antara Manulife Indonesia dengan Bank Danamon yang dimulai pada Juli 2012 berkontribusi sebesar Rp 617 miliar pada premi bisnis baru. CEO dan Presiden Direktur Manulife Indonesia, Chris Bendl, mengatakan kerja sama strategis dengan Bank Danamon dilakukan melakui penawaran produk yang komprehensif disertai tenaga pemasaran yang handal dan terlatih.
"Kunci kesuksesan kita adalah mengembangkan agen dan memperluas kinerja bancassurance," ujar Chris dalam pemaparan kinerja AJMI, Rabu (1/5).
Saat ini, AJMI telah bermitra dengan 12 mitra bank, yakni Bank Permata, Standard Chartered, Bank Danamon, HSBC, DBS, BRI, ANZ, Rabobank, Commonwealth, Citibank, ICBC, dan Chinatrust. Sementara itu, jumlah agen meningkat sebesar 29 persen dari 7.804 agen pada akhir 2011 menjadi 10.047 agen pada 2012. Untuk jumlah kontrak polis asuransi aktif mencapai sekitar 1,6 juta pada akhir tahun 2012.
"Tantangan kita adalah mengembangkan pengetahuan agen," ujar Chris. AJMI telah melakukan program pelatihan pada 2012 untuk melatih agen-agen mereka.
Perusahaan asuransi jiwa joint venture asal Kanada ini mencatatkan total dana kelolaan yang meningkat sebanyak 30 persen menjadi Rp 28,4 triliun pada akhir 2012. Dana kelolaan bancassurance meningkat 64 persen dari Rp 507 miliar menjadi Rp 822 miliar. Rasio Risk Based Capital pada 2012 adalah 294,68 persen, jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan pemerintah untuk perusahaan asuransi jiwa yakni 120 persen.
Total aset yang dikelola terkait bisnis asuransi jiwa tidak termasuk pensiun meningkat 30 persen dari Rp 21,8 triliun padaa 2011 menjadi Rp 28,4 triliun di akhir 2012. Pendapatan Manulife Indonesia meningkat 372 persen menjadi Rp 1,3 triliun.
Chief Accountant Manulife Indonesia, Ogan Irfan, mengatakan peningkatan pendapatan Manulife didorong oleh investasi yang meningkat dua kali lipat dari 2011 dan kenaikan reserve. Sementara itu, total klaim meningkat 30 persen menjadi Rp 3,8 triliun.
Chief Agency Officer, Premraj Thuraisingam, mengatakan, fokus Manulife Indonesia pada 2013 adalah menjaga profesionalisme para agen dan melengkapi produk agar para agen dapat memenuhi kebutuhan nasabah, serta menyediakan teknologi terbaik. Manulife Asia berkontribusi sebesar satu pertiga kinerja global. Manulife Indonesia saat ini berada di posisi nomor tiga setelah Hongkong dan Jepang. Manulife Indonesia mengakui pertumbuhannya lebih cepat daripada Kanada.