EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Divisi Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengatakan investasi pasar modal di Indonesia paling menguntungkan bila dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
"Apabila ada investor yang menginvestasikan 100 dolar AS pada 2003 di saham-saham utama pasar modal Indonesia, maka saat ini nilainya sudah mencapai 980 dolar AS," kata Poltak Hotradero dalam salah satu seminar Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (24/5).
Poltak mengatakan apabila terjadi kasus yang sama yaitu seseoang menginvestasikan 100 dolar pada saham utama di Singapura 10 tahun lalu maka nilainya saat ini adalah 335 dolar AS, sedangkan di Malaysia investasi tersebut tumbuh menjadi 336 dolar AS.
Namun, apabila 100 dolar AS diinvestasikan pada saham utama di Thailand 10 tahun lalu maka nilainya akan naik 556 dolar AS, sedangkan di Filipina tumbuh menjadi 709 dolar AS. "Fenomena itu menunjukkan ada tiga pasar modal besar di ASEAN, yaitu Indonesia, Filipina dan Thailand. Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan negara-negara ASEAN," tuturnya.
Poltak mengatakan pasar modal adalah sektor terbuka yang bisa diakses oleh investor dari seluruh dunia. Seorang investor bisa menanamkan dan menarik modalnya di pasar modal pada waktu bersamaan. "Yang menjadi pertanyaan, apakah Indonesia mampu memanfaatkan pasar modal yang besar dan sangat menguntungkan ini untuk mengembangkan perekonomian,?" tanyanya.