Selasa 11 Jun 2013 12:39 WIB

Cadangan Devisa Indonesia Turun

Red: Nidia Zuraya
cadangan devisa, ilustrasi
cadangan devisa, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Cadangan devisa Indonesia per 31 Mei 2013 mencapai 105,15 miliar dolar AS atau turun 2,12 miliar dolar dibanding posisi per 30 April 2013 yang mencapai sebesar 107,27 miliar dolar AS.

Bank Indonesia (BI) melalui laman resminya di Jakarta, Selasa, menyebutkan penghitungan posisi cadangan devisa itu menggunakan konsep International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) atas dasar harga berlaku dengan format Official Reserve Asset (ORA). Konsep IRFCL hanya mencakup aset yang tergolong likuid dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku pada saat akhir periode laporan.

Laporan Perkembangan Moneter BI itu juga menyebutkan jumlah uang primer per 31 Mei 2013 sebesar Rp 681,51 triliun. Sebelumnya jumlah uang primer per 30 April 2013 mencapai sebesar Rp 667,12 triliun. Jumlah tersebut antara lain terdiri atas uang kertas dan uang logam yang diedarkan sebesar Rp 403,94 triliun. Sebelumnya per 30 April 2013, jumlah uang kertas dan logam yang diedarkan sebesar Rp 392,22 triliun.

Selain itu disebutkan pula saldo giro bank pada BI per 31 Mei 2013 mencapai Rp 236,11 triliun. Sebelumnya per 30 April 2013 saldo giro bank pada BI mencapai Rp 234,06 triliun.

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri.

Sebelumnya Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan penurunan cadangan devisa tersebut disebabkan untuk operasional moneter, menyusul adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Cadangan devisa kita per akhir Mei sebesar 105 miliar dolar AS. Memang di awal tahun ini sempat 112 miliar dolar AS, tapi sekarang turun. Ini untuk operasi moneter," kata Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement