EKBIS.CO, JAKARTA – Segmen bisnis pembiayaan otomotif Bank Syariah Bukopin (BSB) berkontribusi terhadap pencapaian laba, yaitu 30 persen dari total pembiayaan BSB. Porsi pembiayaan otomotif BSB belum terlalu besar sehingga penerapan aturan maksimal uang muka atau Finance to Value (FTV) kepemilikan kendaraan bermotor tidak mempengaruhi bisnis pembiayaan otomotif BSB.
Tak hanya di sektor pembiayaan otomotif, secara keseluruhan kinerja BSB pun cukup baik. Total aset BSB per Juni 2013 meningkat 31,43 persen menjadi Rp 3,91 triliun dari Rp 3,2 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. BSB berhasil membukukan laba bersih Rp 18,69 miliar hingga semesteri I tahun ini, tumbuh 148,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) BSB meningkat 29,42 persen menjadi Rp 3,205 triliun dari Rp 2,476 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Pembiayaan hingga semester I tumbuh Rp 27,85 persen dari Rp 2,32 triliun menjadi Rp 2,96 triliun. “Pertumbuhan kinerja ini didukung oleh strategi memperluas jaringan kantor yang mampu memberi akses,” ujar Direktur Utama BSB, Riyanto kepada ROL.
BSB akan terus memperluas jaringannya. Tahun ini bank menargetkan membuka lima jaringan kantor. Belum lama ini BSB sudah membuka jaringan kantir di Semarang dan Yogyakarta. “Kami akan menambah tiga lagi di Pekanbaru, Denpasar, Lombok,” kata Riyanto.
Dengan adanya penambahan kantor tersebut, BSB berharap dapat melakukan penetrasi pasar lebih dalam lagi. Bank juga akan fokus pada peningkatan dana murah, salah satunya lewat program Tabungan Berkah iB SiAga Berhadiah. Penyelenggaraan program ini diyakini mampu meningkatkan perolehan DPK, khususnya tabungan hingga 50 persen.
Ke depannya, BSB akan menghadirkan produk baru berupa layanan gadai emas. Namun hingga kini pihak bank masih menunggu izin bisnis tersebut dari Bank Indonesia (BI). Riyanto mengatakan BSB juga akan terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani (SDI) melalui pelatihan-pelatihan.