Selasa 06 Aug 2013 11:24 WIB

AirAsia Indonesia Terima Pesawat A-320 ke-26

Red: Nidia Zuraya
Air Asia. Ilustrasi
Foto: Air Asia
Air Asia. Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Maskapai AirAsia Indonesia menerima pesawat Airbus jenis A320 yang merupakan pesawat ke-26 maskapai tersebut serta merupakan pesawat yang ke-8.000 yang dikirim perusahaan Airbus kepada para pelanggannya. "Pengiriman pesawat A320 kali ini sangat istimewa karena kami terpilih sebagai maskapai yang menerima pesawat Airbus ke-8.000," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi di Jakarta, Selasa (6/8).

Pesawat yang dikirim langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis itu, kata Dharmadi, bernomor registrasi PK-AZF. Selain itu, menurut dia, keberhasilan Airbus mengirim pesawat ke-8.000 mempertegas posisi perusahaan sebagai pemimpin di pasar pesawat sipil yang menawarkan kepada maskapai sebuah pesawat berteknologi mutakhir yang hemat bahan bakar.

Ia juga berpendapat bahwa lini produksi Airbus paling komprehensif diantara pabrikan pesawat lainnya karena mampu menawarkan produk pesawat yang menjangkau seluruh segmen pasar, mulai dari pesawat berkapasitas 100 hingga 500 kursi penumpang.

Sementara itu, Chief Executive Grup AirAsia Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, pihaknya sangat bangga karena dapat menerima pesawat Airbus ke-8.000 sebagai bagian dari armada perusahaannya. "Airbus dan AirAsia memiliki visi menjadi pelopor, berpandangan jauh ke depan, serta banyak kerja keras untuk mencapai posisi menjadi pemimpin seperti saat ini," kata Tony Fernandes.

Ia meyakini bahwa pesawat Airbus yang ekonomis dan hemat bahan bakar merupakan kontributor yang menjadi kunci kesuksesan serta mendukung rencana pertumbuhan AirAsia. Grup AirAsia merupakan maskapai berbiaya hemat terbesar di Asia. Seluruh armadanya adalah pesawat produksi Airbus. Maskapai tersebut adalah pengguna Airbus A320 terbanyak, dan telah memesan sebanyak 475 pesawat yang terdiri atas 264 unit A320 Neo dan 211 unit A320 Ceo.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement