EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) di Bursa Efek Indonesia jika harga mencapai batas psikologis di bawah Rp 10 ribu per lembar saham.
"Saat ini, harga saham Telkom masih di atas Rp 10 ribu per lembar. Kita wait and see, aksi buyback akan disesuaikan dengan kondisi pasar," kata Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya usai membuka acara 'BUMN Marketing Day 2013' yang diselenggarakan Majalah BUMN Track di Jakarta, Selasa (27/8).
Menurut Arief, secara fundamental Telkom belum terkendala keharusan melakukan buyback karena secara fundamental memiliki pertumbuhan usaha yang tinggi sekitar 11 persen pada Triwulan II 2013. "Secara teknikal juga bagus tercermin dari pendapat analis dan target price saham Telkom yang diekspektasikan tinggi," ujar Arief.
Diketahui dalam beberapa pekan terakhir nilai tukar rupiah merosot hingga ke level sekitar Rp 11 ribu per dolar AS di pasar uang, sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia anjlok sekitar 10 persen. Untuk mengelola stabilitas nilai tukar dan IHSG, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan yang antara lain mendorong BUMN melakukan buyback saham.
Guna mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan serta memberikan kemudahan bagi emiten atau perusahaan publik dalam melakukan pembelian kembali sahamnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 Agustus 2013 menerbitkan Peraturan OJK Nomor 02/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.
Kondisi pasar dianggap berfluktuasi secara signifikan jika IHSG selama tiga hari bursa berturut-turut secara kumulatif turun 15 persen atau lebih, atau kondisi lain yang ditetapkan oleh OJK. Dalam kondisi tersebut, perusahaan dapat membeli kembali sahamnya sampai batas maksimal 20 persen dari modal disetor tanpa persetujuan RUPS.
Arif menjelaskan bahwa harga saham Telkom bergerak pada kisaran Rp 10.600 per lembar setelah sempat menyentuh level Rp 11 ribu per lembar sekitar sebulan lalu. "Penurunan saham telkom kurang dari 15 persen jadi belum memenuhi persyaratan untuk buyback. Akan tetapi, dalam kondisi seperti sekarang ini kita tetap siap-siap," ujarnya.
Meski demikian, Arif tidak menyebutkan kapan waktu yang tepat dan seberapa besar jumlah saham yang dibeli kembali. "Siap-siap saja. Pokoknya kita memiliki dana kas sekitar Rp10 triliun yang bisa sewaktu-waktu dialokasikan untuk program buyback," kata Arif. Ditambahkan Arif, Telkom melakukan program rutin buyback yang sudah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahun.