EKBIS.CO, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) menandatangani kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Sento Cooperative, Kyoto-Jepang dalam pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM di provinsi ini. Penandatanganan kerja sama dilakukan Kepala Dinas KUMKM Jabar Anton Gustoni dengan Presiden Sento Cooperative, Tadashi Kimura, di Aula Dinas KUMKM Jabar, Rabu (28/8) malam.
"Melalui kerja sama ini, diharapkan para pelaku koperasi dan UMKM di Jawa Barat bisa berkembang dan mampu memanfaatkan berbagai peluang yang dimiliki Jepang. Salah satu, meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM pelaku koperasi dan UMKM melalui program job training atau magang di Jepang," kata Kepala Dinas KUMKM Jabar Anton Gustoni.
Menurut Anton, Pemprov Jabar telah sepakat mendorong kinerja KUMKM dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan melahirkan 100 ribu wirausaha baru. Kesepakatan dengan pihak Sento Cooperative Japan dinilai selaras dengan cita-cita dan harapan Pemprov Jabar tersebut. Tujuan kerja sama ini untuk memberdayakan koperasi dan UMKM melalui rangkaian pelatihan, pembangunan kemitraan dan pembukaan akses pasar. Lingkup usaha mencakup peningkatan kegiatan usaha koperasi dan UMKM di Jawa Barat melalui kegiatan promosi, kemitraan, investasi dan kegatan sektor usaha lainnya.
Pembangunan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan teknik berbagai sektor usaha melalui pemagangan di Jepang dan Indonesia. "Diharapkan mampu melahirkan koperasi-koperasi besar di Jawa Barat. Program Dinas KUMKM Jabar kedepan adalah bagaimana menciptakan koperasi besar yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing," katanya.
Sento Cooperative Japan selama ini telah melakukan kerja sama dengan Koperasi Kulak Mitra Pakuan Ardin (KKMPA) Jabar untuk program pemagangan. Ketua KKMP Ardin Jabar Olih Solihuddin mengungkapkan, KKMP Ardin Jabar bekerjasama dengan Sento Coop (Koperasi Kyoto Jepang), jangka pendek melaksanakan pengiriman training (kenshusei) ke Jepang, secara simultan dalam jangka panjang akan membuka Pusat Kajian Teknologi Terapan di Bandung.
Olih juga mengatakan peran swasta dan koperasi di Jepang sangat dominan. Pemerintah Jepang sangat mendorong swasta dan koperasi untuk terus maju dan bekerjasama dengan perusahaan maupun koperasi-koperasi baik dengan dalam maupun luar Jepang. "Ini adalah peluang bagi kita koperasi di Indonesia untuk bekerjasama dan memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya. Selama ini citra koperasi gurem dan tidak bisa bekerjasama dengan negara lainnya," tuturnya.
Untuk itu pihaknya mencoba bekerjasama dengan pihak Jepang tujuan untuk mengangkat citra koperasi. "Koperasi itu besar dan koperasi itu bisa," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur Sento Cooperative Japan, Tadashi Kimura menjelaskan, adanya kerjasama ini menjadi pintu bagi kemajuan para pelaku koperasi dan UMKM di Jawa Barat maupun Jepang. Adanya kerja sama ini, akan tercipta para wirausaha dan UMKM yang mampu bersinergi dan berjejaring dengan pelaku UMKM di Jawa Barat dan Jepang. "Kita bisa bekerja sama untuk menghasilkan dan menciptakan usaha yang produktif dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak," kata Kimura.