EKBIS.CO, NUSA DUA -- Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan kredit bagi usaha kecil mikro sebanyak Rp 500 miliar untuk tahun ini. Namun dana pinjaman murah yang dijamin pemerintah ini baru diserap oleh sekitar 9 juta pelaku UKM, dari sekitar 56, 5 juta unit UKM.
Karenanya, kata Menteri Koperasi dan UKM, Syarifudin Hasan, para pelaku industri usaha rakyat khususnya perempuan yang banyak bergerak di sektor ini diharapkan bisa memanfaatkan dana itu.
“Kementerian mendorong pelaku usaha industri rakyat untuk bisa mengajukan kredit dan bisa menerima kredit usaha rakyat. Karena ini merupakan program yang dijamin pemerintah," katanya, usai menjadi pembicara dalam Forum Kerja Sama Ekonomi dan Wanita APEC, Sabtu (8/9) .
Dalam skema ini, katanya, kredit di bawah Rp 20 juta diberikan tanpa agunan. "Penyalurannya melalui bank yang kita tunjuk. Mereka tidak akan mempersulit, tapi akan memudahkan para nasabah,” ujarnya.
Menurutnya, seperti di banyak negara peserta APEC, UKM juga turut menopang perekonomian negara. Indonesia memiliki sekitar 56,5 juta unit UKM, dan sebagian besar, atau sekitar 60 persen, dimiliki oleh kaum wanita.
“Perempuan di samping ulet dalam bidang usaha juga disiplin dalam pengembalian dana kredit. Kami dari Kementerian di samping memberikan pinjaman kredit juga memberikan pelatihan, pendampingan dan fasilitas membuka pasar,” ujarnya.
Sjarifuddin menyatakan, selain menyumbang pendapatan negara, UKM juga menyerap banyak tenaga kerja. Di Indonesia, UKM menyerap lebih dari 107 juta tenaga kerja atau sekitar 97,3 persen dari total angkatan kerja. Sedang sumbangan UKM bagi GDP adalah sekiatr 57,12 persen.
Forum wanita dan Ekonomi APEC dihadiri 820 anggota delegasi dari 20 negara anggota dan empat negara pengamat. Acara yang bertema 'Women as Economic Drivers' ini dilakukan bersama dengan APEC Small Medium Enterprises Working Group (SMEWG). Untuk pertama kalinya dalam ajang pra-KTT APEC diselenggarakan pertemuan bersama antara para menteri yang menangani UKM dan menteri yang menangani isu perempuan.