EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 2,88 triliun per akhir semester pertama 2013. Nilai ini tumbuh 17,7 persen bila dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Bukopin Tri Joko Prihanto mengungkapkan pendapatan terbesar berasal dari pendapatan bunga, yaitu 94,27 persen dari total pendapatan. Pendapatan bunga perseroan tumbuh 16,9 persen dari Juni 2012 menjadi Rp 2,71 triliun. "Sisanya berasal dari pendapatan syariah sebesar Rp 165,57 miliar," ujar Tri dalam keterbukaan informasi kepada otoritas, Selasa (10/9).
Bukopin mencatat pertumbuhan total beban bunga sebesar 30,5 persen menjadi Rp 1,71 triliun. Sehingga laba operasional perseroan tercatat sebesar Rp 627,9 miliar atau tumbuh 28,79 persen. Setelah dipotong beban pajak, laba bersih Bank Bukopin adalah sebesar Rp 504,93 miliar atau tumbuh 21,81 persen. Laba bersih per saham tercatat Rp 62,96 per lembar atau naik dari Rp 51,93.
Hingga semester pertama 2013 BBKP telah menyalurkan kredit sebesar Rp 43,266 triliun. Nilai ini tumbuh sebesar 8,3 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan cukup terjaga di tengah kondisi perlambatan kredit perbankan. NPL gross tercatat turun dari 2,04 persen menjadi 1,66 persen. Sedangkan NPL nett turun tipis dari 1,88 persen menjadi 1,86 persen.
Total dana masyarakat yang berhasil dihimpun perseroan adalah sebesar Rp 55,72 triliun. Sekitar 58 persen atau Rp 32,32 triliun merupakan simpanan berjangka. Sisanya sebesar 23,8 persen merupakan tabungan dan 18,2 persen giro.
Likuiditas Bank Bukopin masih tercatat cukup baik. Hal ini dilihat dari rasio loan to deposit ratio (LDR) perseroan yang masih sedikit di atas ketentuan Bank Indonesia, yaitu 78,22 persen. Aset perseroan tumbuh 7,9 persen menjadi Rp 70,89 triliun. Liabilitas BBKP tumbuh 8,1 persen menjadi Rp 65,65 triliun.