EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Mandiri Sekuritas (Mansek) mengaku pihaknya akan fokus untuk mendorong pertumbuhan investor ritel di pasar modal Indonesia agar industri menjadi lebih dinamis. "Di negara manapun, investor ritel sangat penting, bursa saham itu merupakan kombinasi investasi jangka panjang dan pendek, pertumbuhan investor ritel akan membuat dinamis pasar modal ke depanya," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto di Jakarta, Kamis (26/9).
Ia mengemukakan bahwa investor institusi cenderung menginvestasikan dananya untuk jangka panjang, sementara investor ritel berorientasi jangka pendek. "Kalau investornya mayoritas jangka panjang maka bursa akan sepi transaksi, maka itu diperlukan investor ritel," katanya.
Ia menargetkan pihaknya dapat menjaring investor ritel sebanyak 40 ribu investor ritel di pasar modal pada tahun ini, per Agustus 2013 tercatat nasabah mandiri Sekuritas sekitar 22 ribu nasabah ritel. "Peningkatan investor ritel di Mandiri Sekuritas cukup signifikan, pada akhir Desember 2012 lalu jumlah ritel sebanyak 13 ribu nasabah," papar dia.
Dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah sub rekening efek di C-BEST (Central Depository-Book Entry Settlement System) per Agustus 2013 sebanyak 381.755 atau meningkat sebesar 6,23 persen dari Desember 2012. Sementara jumlah aset yang tercatat di C-BEST sebesar Rp2.733,15 triliun, dengan rincian aset lokal sebanyak Rp 1.335,01 triliun dan asing Rp 1.398,14 triliun.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo mengharapkan bahwa kepemilikan aset investor lokal dapat mendominasi. Saat ini kepemilikan asing di pasar modal Indonesia masih dominan. Transaksi di pasar modal pun menurutnya masih ramai dilakukan oleh investor asing. "Masyarakat Indonesia masih membutuhkan edukasi yang berkelanjutan mengenai industri pasar modal," kata dia.