EKBIS.CO, NUSA DUA -- Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengupayakan perbaikan ekonomi global. Para pemimpin di kawasan Asia Pasifik menginginkan penciptaan lapangan kerja yang masif dan pertumbuhan ekonomi yang setara dan berkelanjutan.
Ketua APEC Senior Official Yuri Thamrin menyatakan, untuk mencapai hal tersebut, presiden dan menteri di seluruh kawasan Asia Pasifik akan memperkuat perdagangan bebas dan investasi di kawasan tersebut. Selain itu, para pemimpin APEC harus membereskan sejumlah tantangan seperti kesenjangan ekonomi dan kerusakan lingkungan yang menjadi imbas transisi ekonomi.
“Perbaikan konektivitas juga akan dilakukan untuk memfasilitasi pergerakan barang, dana, dan orang yang melewati perbatasan negara-negara APEC. Sehingga mendorong produktivitas,” ujarnya, Rabu (2/10). Menurutnya, pemimpin APEC telah berkomitmen untuk mencapai semua hal tersebut dan akan mengambil langkah praktis untuk merealisasikannya.
Negara – negara APEC akan berupaya mengurangi penghalang perdagangan untuk mencapai misi yang tertuang dalam Bogor Goals yaitu liberalisasi perdagagangan dan investasi pada 2020. Selain itu, membangun kebijakan yang akan membantu usaha kecil menegah (UKM) untuk masuk dalam jaringan pasokan (supply chain) global. Pemimpin APEC juga akan memastikan pembangunan infrastruktur bisnis yang memadai sehingga memberikan manfaat dan meningkatkan integrasi perdagangan.
Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Alan Bollard mengatakan, kawasan Asia Pasifik saat ini terimbas ketidakpastian yang terus kerjadi karena belum pulihnya ekonomi global dari krisis finansial. Selain itu adanya pergeseran dalam kebijakan stimulus yang disiapkan untuk mengatasi krisi tersebut. Oleh karena itu forum APEC diharapkan dapat memberikan semangat dan kepercayaan diri yang bagi ekonomi global.
“Sehingga perdagangan dan investasi meningkat, begitu juga dengan konsumsi domestik,” ujarnya. Menurutnya, kawasan APEC adalah rumah dari tiga miliar orang. Kawasan ini juga berkontribusi sebesar 45 persen terhadap perdagangan global dan setengah dari total produk domestik bruto.