EKBIS.CO, JAKARTA -- Mata uang rupiah pada Kamis (3/10) pagi bergerak menguat menjadi Rp 11.510 per dolar AS seiring dengan pelaku pasar yang masih mengapresiasi sentimen ekonomi di dalam negeri. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp 11.510 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.520 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan dari sisi fundamental, serangkaian data ekonomi Indonesia yang telah dipublikasikan cukup positif dimana inflasi melambat, indeks manufaktur meningkat, dan neraca perdagangan mencatatkan surplus, kondisi itu menjadi salah satu faktor positif bagi rupiah. "Nilai tukar rupiah akan cenderung bergerak lebih stabil ke depannya karena faktor domestik," katanya di Jakarta, Kamis (3/10).
Meski demikian, lanjut di, pengutannya diperkirakan masih bersifat sementara mengingat performa ekspor Indonesia yang masih lemah. Di lain pihak, investor juga bersikap waspada seiring dimulainya penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menambahkan jika penutupan aktivitas di AS berkepanjangan maka pengaruhnya akan cukup signifikan bagi global karena kontribusi ekonominya mencapai sekitar 20 persen. "Kondisi itu dapat akan menurunkan permintaan komoditas, AS merupakan pengkonsumsi komoditas terbesar di dunia, kondisi itu efeknya akan kurang baik bagi negara pengekspor," ujarnya.
Ia memperkirakan pergerakan rupiah pada hari ini (Kamis, 3/10) di kisaran Rp 11.250-Rp 11.600 per dolar AS.