Kamis 17 Oct 2013 13:41 WIB

Bursa Kerja BUMN Buka 2.000 Lowongan, Berminat?

Red: Nidia Zuraya
Kantor Kementerian BUMN
Foto: Republika.co.id
Kantor Kementerian BUMN

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN bersama dengan perusahaan penyedia informasi on-line PortalHR.Com akan menggelar 'BUMN Career Days 2013', di Istora Senayan, Jakarta, pada 5-7 Desember 2013. "Sekitar 141 BUMN akan ikut berpartisipasi, dengan membuka lebih dari 2.000 lowongan kerja di perusahaan milik negara," kata CEO PortalHR.Com, Malla Latif, di Jakarta, Kamis (17/10).

Menurut Malla, pameran lowongan kerja dengan tema 'Mari Berkarir di BUMN' ini merupakan job fair BUMN pertama dan terbesar karena diikuti ratusan BUMN dengan target menjaring sekitar 150 ribu pencari kerja. "Dengan memanfaatkan teknologi digital dan sosial media, sistem penjaringan tenaga kerja dapat dilakukan lebih efisien serta terbuka," ujar Malla.

Sementara itu, Senior Partner PortalHR.Com N Krisbiyanto mengatakan, tujuan job fair ini adalah untuk membuka kesempatan yang sama dan seluas-luasnya kepada semua anak bangsa untuk berkarir di BUMN. Berbeda dengan acara job fair yang sudah pernah ada, pameran lowongan kerja BUMN ini juga membuka kesempatan atau posisi magang, selain posisi-posisi lulusan baru (fresh graduate), dan posisi bagi karyawan berpengalaman (pro hire).

Ia menjelaskan, melalui sistem PortalHR pencari kerja dapat melihat posisi lowongan kerja di BUMN-BUMN, mengetahui profil-profil perusahaan yang akan dilamar secara detil dan transparan. Melalui data base tersebut, maka seseorang yang tidak diterima pada satu posisi di BUMN tertentu, kemungkinan masih dapat diterima oleh perusahaan BUMN lainnya yang membutuhkan. "Intinya, konsep data base ini memungkinkan BUMN tidak kehilangan talenta-talenta terbaik anak bangsa," ujar Krisbiyanto.

Selama ini tambahnya, dari sekitar 141 BUMN hanya sekitar 10-15 persen yang memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia dan perekrutan yang baik. "Selebihnya, BUMN umumnya masih mencari karyawan dengan sistem konvensional, karena masih lebih pada pendekatan kepersonaliaan, ketimbang pengembangan sumber daya manusia dan human capital," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement