EKBIS.CO, JAKARTA -- Rupiah pada Senin (21/10) pagi melanjutkan penguatan menjadi Rp 10.960 per dolar AS menyusul spekulasi pasar bahwa bank sentral AS (the Fed) akan menunda pengurangan stimulus keuangannya. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 148 poin menjadi Rp 10.960 dibanding posisi sebelumnya (18/10) Rp 11.108 per dolar AS.
"Mata uang Asia, termasuk rupiah menguat terhadap dolar AS seiring dengan spekulasi pasar bahwa the Fed akan menunda pengurangan stimulus keuangannya," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta Senin (21/10).
Ia menambahkan penundaan stimulus the Fed itu dikarenakan ekonomi AS yang masih belum stabl paska berhentinya kegiatan (shutdown) departemen di AS. "Shutdown ekonomi AS membawa dampak buruk pada pertumbuhan ekonomi di negara itu," katanya.
Reza menambahkan sentimen di pasar Asia saat ini juga cukup positif untuk mendorong mata uang di kawasan terus meningkat, di mana terjadi peningkatan nilai investasi surat-surat berharga di Jepang dan kenaikan produk domestik bruto (PDB) Cina sebesar 7,8 persen year on year.
Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan bahwa di pasar domestik optimisme tetap terjaga setelah gagal bayar (default) surat utang AS dapat dihindari, walaupun hanya untuk sementara. Selain itu, kata dia, ditundanya pengurangan stimulus keuangan AS akan memberikan waktu bagi impor dan pertumbuhan ekonomi domestik melakukan penyesuaian sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia bisa berkurang.