EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan edisi ke-5 Buku Public Private Partnership (PPP) Project Planning. Bappenas menawarkan 27 proyek dengan total nilai 47,337 miliar dolar AS.
"Melalui PPP Bappenas menawarkan 14 proyek prospektif dengan nilai 33,199 miliar dolar AS dan 14,138 proyek potensial dengan nilai 17 miliar dolar AS," ujar Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (15/11).
Proyek yang ditawarkan melalui skema PPP adalah proyek yang menghasilkan pendapatan. Secara garis besar, infrastruktur ini adalah proyek yang mendukung konektivitas, energi dan perkotaan.
Infrastruktur perkotaan baru ada tahun ini karena pemerintah melihat ada potensi besar yang bisa digarap. Proyek ini meliputi sanitasi dan pengelolaan air bersih.
Direktur Pengembangan Kerja Sama Pemerintah dan Swasta (PKPS) Bappenas Bastary Pandji Indra mengatakan, sebetulnya ada tiga kategori proyek yang ditawarkan melalui skema PPP, yaitu potensial, prospektif, dan siap ditawarkan (ready to offer).
Namun tahun ini tidak ada proyek yang siap ditawarkan karena belum ada proyek yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke kategori tersebut. "Misalnya karena masih perlu proses penjaminan atau penyiapan lahan," ujar Bastari.
Pada tahun ini Bappenas hanya menyediakan 27 proyek atau lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 58 proyek.
Bastari mengungkapkan, pemerintah memperketat seleksi proyek yang ditawarkan kepada swasta, yaitu hanya proyek yang benar-benar siap untuk dikerjakan. Sehingga swasta bisa berkomitmen dalam mengerjakan proyek yang ditawarkan.
Dari 27 proyek yang ditawarkan, ada lima proyek baru yang diitawarkan, yaitu seperti proyek mass rapid transit (MRT) Surabaya, Monorel Sumatra Selatan, dan Pelabuhan Tanjung Sauh, Batam. Sisanya merupakan proyek yang tahun lalu sudah ditawarkan.
Bappenas mencatat tahun ini terdapat 21 proyek yang sudah tender. Nilainya mencapai 13 miliar dolar AS. Proyek-proyek tersebut diantaranya seperti jalan tol Kemayoran-Kampung Melayu, jalan tok Pasar Minggu-Cassablanca, dan proyek penyediaan air minum di Bandar Lampung.
Bappenas mengharapkan akan lebih banyak proyek yang bisa tender tahun depan. "Ini merupakan tugas pemerintah termasuk pemerintah daerah agar semua proyek bisa ditender," ujar Bastari.