EKBIS.CO, JAKARTA -- Depresiasi rupiah terhadap dolar AS memberikan sedikit dampak pada produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Untuk mengantisipasi hal ini, Sido Muncul akan menaikkan harga.
Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pelemahan rupiah memberikan dampak pada pembelian bahan baku farmasi yang sebagian besar diimpor.
"Produk yang bahan bakunya impor itu seperti minuman energi," ujar Irwan usai pencatatan umum perdana saham Sido Muncul di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/11).
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga pokok penjualan (HPP) meningkat. Sehingga, Sido Muncul berencana untuk menaikkan harga, terutama produk yang menggunakan bahan baku impor.
"Saat ini harga minuman energi kita di Rp 565, sementara kompetitor Rp 610. Jadi masih ada ruang untuk menaikkan," kata Irwan.
Untuk produk lain, Sido Muncul juga akan menaikkan secara bertahap. Hal ini didorong oleh inflasi yang meningkat. Namun ia belum dapat memastikan berapa persen kenaikan tersebut.
Selain menaikkan harga, Sido Muncul juga akan melakukan rebranding. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan produk jamu kepada generasi muda. Setidaknya ada 200 produk yang akan diperbaiki tampilannya. "Kita ingin budaya minum jamu itu terus ada," kata Irwan.