EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/2) pagi bergerak menguat sebesar 59 poin ke posisi Rp 12.140 dibanding sebelumnya Rp 12.199 per dolar AS.
"Laju rupiah terapresiasi setelah data ekonomi domestik cukup kondusif meski laju mata uang euro dan yen turun terhadap dolar AS," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (5/2).
Menurut dia, inflasi yang stabil serta defisit neraca perdagangan Indonesia yang berkurang berimbas pada laju mata uang domestik sehingga tekanan pada rupiah dapat tertahan. Ia menambahkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan mengumumkan angka produk domestik bruto (PDB) pada hari ini diharapkan menambah sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.
"Sentimen dari eksternal diharapkan juga kondusif sehingga rupiah dapat terus melanjutkan penguatan," katanya.
Dari eksternal, Reza mengatakan keputusan bank sentral Australia (RBA) yang mempertahankan acuan suku bunganya di level 2,5 persen membuat mata uang dolar Australia terapresiasi dan berimbas pada beberapa mata uang negara berkembang termasuk Indonesia.
Kendati demikian, lanjut dia, investor masih mencermati kebijakan lebih lanjut dari Bank Sentral AS terkait pengurangan stimulus keuangan apakah akan dilakukan secara lebih agresif.