Rabu 12 Feb 2014 14:18 WIB

Sharp Resmikan Pabrik Baru Rp 1,2 Triliun di Karawang

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Joko Sadewo
Sharp Indonesia
Sharp Indonesia

EKBIS.CO, KARAWANG -- PT Sharp Electronics Indonesia meresmikan pabrik baru di Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/2). Pabrik baru dengan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun tersebut merupakan perluasan dari pabrik sebelumnya yang berada di Pulogadung, Jakarta Timur. 

Berdasarkan penjelasan PT Sharp Electronics Indonesia, pabrik ini dibangun guna memenuhi permintaan pasar dalam negeri terhadap kebutuhan produk home appliances. Pabrik dibangun di areal seluas 31 hektare dan diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas produksi lemari es sebesar 2,64 juta unit per tahun dan kapasitas produksi mesin mencuci mencapai 1,68 juta unit per tahun. 

Pabrik baru ini juga akan memenuhi 80 persen pasar dalam negeri dan 20 persen kebutuhan pasar ekspor dengan pangsa pasar yang ditargetkan untuk produk lemari es 36 persen dan produk mesin cuci sebesar 2 persen.

Dalam konferensi pers seusai acara peresmian pabrik ini, Presiden Director PT Sharp Electronic Indonesia Fumihiro Irie membenarkan pemilihan lokasi pabrik di Karawang menghadapi tantangan berupa kemacetan pada akses jalan tol Jakarta-Cikampek. Kemacetan tersebut tentu memengaruhi proses produksi produk-produk Sharp."Untuk menyiasatinya, kami merancang agar proses produksi berlangsung fleksibel," kata Fumihiro.

Selain kemacetan, Fumihiro menyebut banjir yang melanda akhir-akhir ini juga bisa dikatakan sebagai tantangan dari investasi ini. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mengambil langkah konkret menyelesaikan permasalahan ini. "Kami dengan sangat, meminta pemerintah mengatasi masalah-masalah ini dengan kebijakan yang efektif ke depannya," ujar Fumihiro.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur di Karawang dan sekitarnya.  Salah satu bukti konkretnya adalah kerja sama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Jepang, untuk mempercepat pembangunan Pelabuhan Cilamaya untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok.  "Skema pembangunannya juga bisa dikerja samakan dengan swasta," kata Hidayat.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement