EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah sedang menyusun basis of design (BOD), sebagai tindak lanjut dari konsultasi pasar, proyek pembangunan kilang minyak di Tanah Air yang dilakukan di Singapura, beberapa waktu lalu. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, basis of design tersebut disusun oleh lintas kementerian dan lembaga antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Basis of design itu berdasarkan masukan dari investor yang berminat (membangun kilang minyak di Indonesia). Termasuk di dalamnya beberapa aspek yang menyangkut perizinan dan prosedur-prosedur lainnya," kata Susilo kepada wartawan saat ditemui selepas memberikan sambutan dalam acara peluncuran bisnis terbaru General Electric (GE) yaitu GE Distributed Power di Jakarta, Selasa (25/2).
Meskipun begitu, Susilo mengaku belum mengetahui kapan basis of design ini akan rampung. Mengingat diperlukan pembahasan yang mendalam dan komprehensif. "Secepatnya. Saya belum tahu," ujar Susilo singkat. Lebih lanjut, Susilo mengatakan, pembangunan kilang minyak di Indonesia akan berkontribusi untuk menopang ketahanan energi, khususnya minyak di Indonesia.
Dari konsultasi pasar yang dilakukan di Singapura, Susilo menyebut tak kurang dari 30 perusahaan minyak multinasional mengutarakan minatnya untuk membangun kilang di dalam negeri. Pemerintah telah menyediakan lahan di Bontang, Kalimantan Timur, untuk pembangunan kilang yang nilai investasinya diperkirakan 10 miliar dolar AS sampai 12 miliar dolar AS. Pemilihan Bontang tak lepas dari ketersediaan infrastruktur penunjang seperti pelabuhan, jalan dan listrik yang telah tersedia. "Di Bontang itu semua sudah ada," kata Susilo.
Investor yang berminat, ujar Susilo, harus berkomitmen menyediakan sumber minyak mentah sendiri untuk jangka waktu lama demi menopang operasional kilang. Produk BBM yang dihasilkan seperti premium, solar hingga avtur, kata dia, dijamin akan dibeli pemerintah.