EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik pada akhir pekan lalu akibat guyuran dana asing jangka pendek dinilai rawan koreksi. Dalam jangka pendek, pekan-pekan ini, banyak investor yg ambil untung, sehingga IHSG bisa turun lagi.
"Selain investor akan melakukan profit taking, IHSG yang pekan lalu bertenger di level 4.620,22 juga akan menuju keseimbangan baru," kata Direktur the Finance, Eko B Supriyanto, Senin (3/3).
Dengan PER (price earning ratio) 21,04 kali, kata dia, menunjukkan saham-saham sudah terlalu mahal, sehingga akan bergerak pada PER 19 kali. Bahkan, dengan PER 21,04 kali itu merupakan tertinggi di kawasan Asia Pacifik setelah bursa Shenzhen.
PER mencerminkan rasio keuntungan perusahaan terhadap harga sahamnya. Ini pembagian antara harga saham saat ini dengan keuntungan yang dihitung rata-rata per tahun.
Jika demikian, Eko menjelaskan, maka akan lebih baik para investor perlu menata ulang portofolio saham. "Hati-hati dengan akti profit taking yang bisa mengkoreksi harga saham, terutama saham-saham berkapitalisasi besar ke saham berkapitalisasi sedang berkinerja baik terutama saham sektor komsumsi," kata dia.