EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada Kamis (13/3) besok. Gubernur BI Agus Martowardojo mengisyaratkan BI rate akan dijaga pada 7,5 persen.
"Secara umum, kalau ditanya tentang apakah BI rate akan diturunkan, yang saya jelaskan adalah bahwa kondisi pasar keuangan pada saat sekarang dan moneter pada saat sekarang akan dipertahankan," ujar Agus, Rabu (12/3). Menurutnya, keputusan mengenai suku bunga acuan masih bergantung pada data dan fakta yang akan dibahas dalam RDG.
Secara umum, inflasi pada dua bulan pertama 2014 menunjukan kondisi yang baik. BI pun memperkirakan inflasi Maret akan lebih baik dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir. Oleh karena itu, inflasi 2014 diyakini dapat sesuai target, yakni 4,5 ± 1 persen. Namun, BI masih mewaspadai kemungkinan inflasi dari administered price dari jasa atau komoditas. "Hal itu yang kita lihat sampai dengan sekarang," ujar Agus.
Di sisi lain, rupiah pun mengalami penguatan. Dalam kurs referensi JISDOR, rupiah hari ini ditransaksikan pada Rp 11.432 per dolar AS. Agus mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia yang menunjukan perbaikan.
Aliran dana masuk pada tiga bulan pertama pun tercatat lebih tinggi dari pada tahun lalu. Dana yang masuk hingga Maret 2014 tercatat sebesar Rp 38 triliun, sedangkan pada 2013 hanya sebesar Rp 28 triliun.
"Secara umum, kami lihat pasar cukup efisien dan kalau ada perkuatan itu masih dalam batas volatilitas yang bisa diterima BI," ujarnya. BI pun meyakini penguatan rupiah akan selaras dengan nilai tukar regional yang menjadi negara peers bagi Indonesia.