Senin 17 Mar 2014 10:09 WIB

IHSG Menguat, Pelaku Pasar Diminta Tetap Waspada

Red: Nidia Zuraya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (17/3) dibuka menguat 8,72 poin atau 0,18 persen menjadi 4.887,36 di tengah mayoritas bursa saham Asia yang terkoreksi, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,26 poin (0,27 persen) ke level 832,93.

"Indeks BEI dibuka menguat pada awal pekan ini namun cenderung terbatas karena sentimen bursa saham Asia cenderung kurang mendukung," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (17/3).

Menurut dia, jika kondisi eksternal itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk ambil untung maka indeks BEI akan terkoreksi, dengan demikian eforia politik yang sempat menjadi salah satu penopang IHSG pada Jumat (14/3) kemarin bersifat jangka pendek.

"Meski ada harapan penguatan lanjutan, namun dengan penguatan yang terjadi secara signifikan di akhir pekan kemarin akan membuat rawan ambil utung," katanya.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar patut tetap waspada, kinerja dan valuasi secara fundamental emiten agar tetap diperhatikan dalam melakukan akumulasi saham.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan bahwa pergerakan IHSG dalam pekan ini akan dipengaruhi oleh faktor yang muncul baik dari dalam negeri maupun luar negeri. "Dipekirakan sentimen eksternal lebih mendominasi dibandingkan dari dalam negeri. Namun, sentimen internal dapat mengurangi tekanan dari faktor eksternal," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah dan BI optimistis Indonesia mampu menekan defisit transaksi berjalan, meski lembaga pemeringkat Fitch Ratings memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia pada tahun ini sebesar 3,1 persen.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen mampu menekan defisit transaksi berjalan tahun ini sebesar 2,5 persen dari PDB, mengingat sejumlah indikator ekonomi Indonesia menunjukan perningkatan serta stabilitas seperti inflasi, neraca perdagangan, pertumbuhan ekonomi, dan indikator pasar modal," katanya.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 36,11 poin (0,17 persen) ke level 21.503,38, indeks Nikkei turun 29,14 poin (0,20 persen) ke level 14.299,68 dan Straits Times menguat 1,98 poin (0,07 persen) ke posisi 3.076,40.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement