EKBIS.CO, SINGAPURA -- Dolar AS melemah di perdagangan Asia pada Jumat (21/3). Setelah kepala Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan tingkat suku bunga AS bisa naik pada awal 2015.
Greenback dibeli 102,35 yen di Singapura pada akhir perdagangan pagi. Menurun dari 102,42 yen di New York pada penutupan Kamis (20/3), sementara euro naik tipis ke posisi 1,3785 dolar AS dari 1,3779 dolar AS.
Euro pada kisaran 1,3930 dolar AS dan 101,51 yen sebelum komentar The Fed. Mata uang tunggal merosot ke 141,11 yen dari 141,14 yen.
Namun, perdagangan tetap terkendali dan pasar keuangan Jepang ditutup untuk liburan. Yellen mengatakan AS mungkin mulai menaikkan suku bunga sekitar enam bulan setelah program stimulus Fed berakhir.
Mengindikasikan biaya pinjaman akan naik pada semester pertama 2015. Komentarnya muncul setelah The Fed mengatakan akan memangkass program pembelian aset bulanan 10 miliar dolar AS untuk pertemuan berturut-turut ke tiga.
Banyak analis memperkirakan kenaikan suku bunga dilakukan pada akhir tahun depan. "Ada pergeseran jelas dalam ekspektasi pasar ke arah yang lebih 'hawkishness' oleh Fed," kata Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar .
"Yellen menyatakan optimisme dalam tingkat pertumbuhan (ekonomi AS) dan mengatakan suku bunga bisa dinaikkan sekitar enam bulan setelah selesai penghapusan pembelian aset. Ini berarti Fed akan menaikkan suku bunga secepatnya tahun depan," katanya .
Phillip Futures menambahkan bahwa ini menimbulkan lagi prospek penguatan dolar dan mengurangi lebih lanjut prospek inflasi. "Jika demikian, mungkin ada ruang untuk mata uang dengan lebih mengapresiasi, terutama jika data yang disediakan lebih konstruktif."