Senin 24 Mar 2014 15:43 WIB

Dolar Tetap Bertahan Stabil di Asia

Red: Julkifli Marbun
Mata uang Dolar AS.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Dolar AS.

EKBIS.CO, TOKYO -- Dolar bertahan stabil Senin menyusul lonjakan pekan lalu di tengah komentar dari kepala Federal Reserve Janet Yellen karena saham-saham Tokyo berbalik menguat (rebound) dari terendah enam minggu.

Dalam perdagangan sore, dolar diambil 102,43 yen naik dari 102,23 yen di New York Jumat. Euro bervariassi dibeli 1,3800 dolar dan 141,37 yen dibandingkan dengan 1,3794 dolar dan 141,87 yen.

Indeks saham Nikkei 225 di Tokyo, yang ditutup naik 1,77 persen dipicu oleh melemahnya yen terhadap dolar, mendorong eksportir.

Pekan lalu greenback naik setelah Yellen mengatakan bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga ultra-rendah sekitar enam bulan setelah berakhirnya stimulus paket pembelian obligasi, yang diperkirakan pada akhir tahun.

Yen tergelincir di tengah optimisme kehati-hatian bahwa ketegangan antara Rusia dan Barat atas Krimea telah memuncak.

"Ada pandangan yang berkembang bahwa sanksi lebih lanjut tidak akan agresif," kata Motonari Ogawa, dealer senior di Barclays Bank di Tokyo.

Presiden Vladimir Putin secara resmi mengatakan bahwa Krimea menjadi bagian dari Rusia pada Jumat, tetapi Kremlin juga mengirimkan sinyal bertentangan tentang apakah pihaknya akan membalas terhadap sanksi yang ditetapkan Barat.

Para pejabat dari Kelompok Tujuh negara-negara terkemuka (G-7) akan bertemu di Den Haag pada Senin untuk membahas langkah terbaru Rusia.

Kosuke Hanao, kepala FX pada HSBC di Tokyo mencatat bahwa beberapa pedagang telah memotong posisi berisiko menjelang akhir pekan karena mereka tidak yakin apa akan terjadi di Eropa Timur .

Pedagang Forex juga mengamati data China karena angka-angka baru menunjukkan aktivitas manufaktur mengalami kontrakssi pada Maret ke tingkat terlemah dalam delapan bulan.

Indeks manajer pembelian (PMI) HSBC, yang melacak aktivitas manufaktur di pabrik-pabrik dan bengkel krja China , turun menjadi 48,1 dari pembacaan akhir 48,5 pada Februari. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara berapa pun di bawah angka itu sinyal kontraksi. Namun investor mengambil angka China terbaru dalam langkah mereka.

Dolar terhadap mata uang Asia-Pasifik pada umumnya lemah. Dolar bergeser ke 60,70 rupee India dari 61,05 rupee pada Jumat , menjadi Rp11.380 dari Rp11.446, sedangkan terhadap peso Filipina menjadi 45.18 peso dari 45,25 peso dan 1.078,50 won Korea Selatan dari 1.080,85 won.

Greenback juga turun menjadi 1,2718 dolar Singapura dari 1,2770 , namun naik tipis menjadi 32,44 baht Thailand dari 32,42 baht. Dolar Australia menguat hingga 90,85 sen dolar AS dari 90,68 sen. Yuan China diambil 16,46 yen dibanding 16,44 yen pada Jumat. Selain pengerjaan normalisasi sungai, pemerintah juga mengerjakan saluran air sebagai salah satu upaya mengurai banjir yang terjadi.

Bencana banjir akhir-akhir ini cenderung meningkat. Curah hujan yang turun di Kota Kendari semakin meningkat bahkan kami prediksikan Kendari akan diguyur hujan hingga Mei," ujarnya.

Kepala BPBD Kota Kendari itu menambahkan, pada bulan ini ada angin timur yang disebut sebagai kemarau basah, seperti yang terjadi bulan Juni dan Juli 2013 lalu. Meski kemarau tetapi curah hujan tinggi.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement