EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah saat ini belum ada rencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, meskipun kemungkinan tersebut sedang menjadi pertimbangan pemerintah.
"Ini masih dalam 'exercise', tapi belum ada rencana harga BBM naik seusai penyelenggaraan pemilu legislatif," katanya di Jakarta, Senin (7/4).
Chatib menambahkan opsi untuk menaikkan atau menyesuaikan harga BBM bersubsidi tersebut, tergantung dari hasil kajian terbaru yang dilakukan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan serta melihat kondisi perekonomian terkini.
"Saya tidak bilang harga BBM naik atau tidak, jangan 'rule out' kemungkinan itu. Tapi semua ini menunggu 'exercise'," katanya.
Chatib mengatakan pemerintah juga belum memiliki wacana untuk menetapkan kebijakan subsidi tetap dalam APBN-Perubahan maupun dalam APBN selanjutnya, meskipun usulan tersebut pernah muncul untuk mengurangi beban belanja subsidi.
"Ini harus dipelajari dengan baik, tapi kalau rupiah menguat terus, pengurangan (belanja) subsidi karena kebijakan subsidi tetap, tidak banyak, karena harga BBM ikut turun," ujarnya.
Ia menjelaskan kebijakan subsidi energi saat ini belum membahayakan anggaran negara karena nilai tukar rupiah sedang mengalami tren penguatan, sehingga realisasi belanja subsidi energi belum terlalu mengkhawatirkan.
"Kalau 'exchange rate' menguat, (belanja) subsidi bisa mengecil, meskipun harga BBM tetap. Kita masih melakukan 'exercise' mengenai ini," kata Chatib.