Selasa 08 Apr 2014 13:58 WIB

Otomotif Masih Jadi Penggerak Ekspor Nonmigas

Rep: Nora Azizah/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor Toyota. Sejumlah mobil produksi Toyota parkir di Tanjung Priok Car Terminal sebelum pengiriman, Jakarta, Senin (7/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Toyota. Sejumlah mobil produksi Toyota parkir di Tanjung Priok Car Terminal sebelum pengiriman, Jakarta, Senin (7/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Produk otomotif Indonesia berpotensi terus tumbuh dan menjadi penggerak ekspor di sektor nonmigas. "Industri otomotif menjadi salah satu industri manufaktur yang berkontribusi besar bagi perindustrian," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara peresmian pabrik baru Kawasaki motor di Kawasaki Motor Indonesia Cikarang Barat, Bekasi, Selasa (8/4).

Kontribusi yang diberikan tidak hanya untuk ekonomi dalam negeri, tapi juga penyerapan tenaga kerja ahli. Lutfi mengatakan, Kawasaki menjadi salah satu penyumbang kontribusi besar dalam motor sport Indonesia. Sudah sejak lama Jepang selaku negara pemilik Kawasaki Heavy Industries menjadikan Indonesia sebagai tujuan pemasaran. Saat ini Jepang juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi motor kawasaki terbesar di Asia untuk memenuhi pasar ekspor.

Tren investasi Jepang di Indonesia sudah sangat berubah. Di tahun 80-an atau 90-an mungkin Jepang mencari cara untuk membuat produksi murah. Jepang datang ke Indonesia kemudian memproduksi dan di ekspor kembali ke negata tujuan ekspor. Namun kali ini Indonesia sudah menjadi bagian yang berbeda bagi Jepang.

Investasi Jepang di Indonesia untuk menjadikannya sukses tak hanya di tanah air tapi juga mapan di pasar global. Pada 2010 total investasi Jepang sebesar 716 juta dolar AS. Kini total investasi Jepang mencapai angka 4,7 miliar dolar AS. Hal ini membuktikan Indonesia menjadi pasar yang potensial.

Strategi peningkatan ekspor akan berhasil bila seluruh stakeholder turut terlibat. Pemerintah daerah harus mampu menciptakan iklim investasi yang baik. Semua stakeholder harus memiliki satu komitmen. Industri otomotif akan menjadi primadona bagi Indonesia. Segala sesuatu yang bisa mengganggu ekspor otomatif harus segera dibenahi.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, nilai ekspor sepeda motor dan komponennya hingga 2013 lalu mencapai 564,42 juta dolar AS. Ekspor terdiri dari sepeda motor sebesar 126,44 juta dolar AS, dan komponennya sebesar 437,98 juta dolar AS. Selama periode 2009 sampai 2013 nilai ekspor sepeda motor dan komponennya mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 39,42 persen dan 36,65 persen.

Negara tujuan utama ekspor sepeda motor dan komponen masih mencakup kawasan Asia Tenggara. Singapura menduduki posisi teratas yakni 30,22 persen, diikuti Filipina sebesar 15,50 persen. Kemudian Thailand sebesar 11,53 persen, Malaysia 10,24 persen, dan Vietnam 8,10 persen. Sementara ekspor Jepang mencapai 5,83 persen dari total ekspor sepeda motor dan komponen sacara keseluruhan pada 2013.

Data dari ASEAN Automotive Federation (AAF) menyebutkan bahwa angka penjualan sepeda motor di Indonesia pada 2013 mencapai lebih dari 7 juta unit. Penjualan tersebut mengalami peningkatan 9 persen dari tahun sebelumnya. Indonesia menempati posisi pertama kemudian diikuti Thailand yang mencatat penjualan lenih dari 2 juta unit di 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement