EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank BJB Syariah memiliki target besar tahun ini. Perseroan anak perusahaan PT Bank Jabar Banten (BJB) Tbk itu ingin mengubah atau reposisi dari korporasi dan komersial menjadi ritel konsumer. Perubahan ini dirasa sangat tepat sesuai dengan arahan dari regulator.
Direktur Operasi BJB Syariah, Hamara Adam, di Jakarta Selasa (15/4), menyampaikan saat ini sebenarnya pembiayaan ritel dan konsumer jauh lebih besar dibanding korporasi dan komersial. Hingga akhir 2013, pembiayaan ritel konsumer mencapai 52 persen. Sedangkan korporasi hanya sebesar 48 persen.
Ke depan angka pembiayaan ritel dan konsumer akan ditingkatkan menjadi 65 persen dan korporasi menjadi 35 persen. Untuk mendorong pertumbuhan ini, BJB Syariah sedang mencoba strategi lain. Strategi itu adalah mencoba menggandeng komunitas. Selain karena memiliki tugas mengedukasi masyarakat, potensi di tingkat bawah juga masih sangat tinggi.
Sementara itu tutur dia terkait pembiayaan mikro kontribusinya sangat kecil, yaitu 5-6 persen. Hal itu karena BJB Syariah belum terlalu lama menyentuh sisi mikro apalagi dengan kemungkinan pembiayaan bermasalah (non performing finance) yang tinggi.
Saat ini divisi pembiayaan sedang meracik cara bagaimana untuk mengejar sektor mikro. Khususnya bagaimana pendekatan dan prosedur yang tepat untuk meraih mereka.
Berdasarkan data hingga akhir Desember 2013 aset BJB Syariah mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara DPK mencapai Rp 3,6 triliun dan data yang hampir sama dengan pembiayaan yang dicapai.