EKBIS.CO, JAKARTA -- Maskapai penerbangan asal Jerman, Lufthansa, kembali membuka rute penerbangan Jakarta-Eropa. Perjalanan yang sempat terhenti ini kembali dibuka mulai tanggal 1 Juni mendatang dengan harga tiket yang ditawarkan mulai dari 838 dolar AS.
Dibukanya kembali rute Jakarta-Eropa ini membuktikan keseriusan Lufthansa menggarap pasar Indonesia setelah kembali ke Tanah Air pada 2013 lalu.
“Kami sangat gembira dapat menghubungkan kembali Indonesia dengan Eropa dan negara lainnya. Sejak kami mulai beroperasi pada tahun 1967 di Indonesia, negara ini telah menjadi pasar yang istimewa," kata Country Manager Lufthansa di Indonesia, Leandro Tonidandel.
Lebih dari 170 tujuan di berbagai kota di Eropa bisa ditempuh penumpang melalui Jakarta Lufthansa hub di Frankfurt.
Penerbangan Jakarta-Eropa dilakukan selama lima kali seminggu melalui Kuala Lumpur. Penerbangan akan menggunakan Airbus A340-300 dengan konfigurasi dua jenis kelas, 42 kursi di kelas Bisnis dan 225 kursi di kelas Ekonomi.
Kedua kelas ini dimanjakan dengan pembaruan pada sektor hiburan. Di kelas Bisnis, Lufthansa memperluas penampang layar sentuh menjadi 15 inci setelah sebelumnya 10.4 inci.
Sedangkan di kelas Ekonomi Lufthansa menjanjikan ruang individual yang lebih luas dengan tambahan monitor pribadi untuk kemudahan mengakses hiburan yang diinginkan (entertainment on demand).
Di kelas bisnis, Lufthansa, melengkapi kenyamanan penumpang dengan konfigurasi kursi menjadi tempat tidur sepanjang 1,98 meter. Masing-masing kursi dilengkapi dengan mekanisme kursi continuous seat-adjustment.
"Lufthansa memiliki koneksi terbang terbaik di Eropa. Dengan harga promo yang kami tawarkan saat ini, pelanggan-pelanggan kami di Indonesia dapat menjelajahi Eropa dengan lebih ekonomis dan pelayanan terbang terbaik," tambahnya.
Khusus pembukaannya ini, Lufthansa memberikan promo khusus. Di kelas Ekonomi tiket pulang pergi dari Jakarta ke Eropa mulai harga USD 838 dan USD 167 untuk penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur. Promosi ini berlaku untuk pemesanan hingga 27 April 2014.