EKBIS.CO, BANDUNG -- Hingga saat ini, jajaran Direksi BJB masih kosong. Pemprov Jabar, menyarankan proses seleksi jajaran direksi baru BUMD tersebut melibatkan pihak luar.
Menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, hal tersebut akan lebih mengoptimalkan lagi kinerja bank daerah tersebut. Dari proses pencalonan tersebut, ada berapa calon yang sudah lolos. Tapi kalau jajaran Direksi Bank BJB yang kosong lima, Deddy berharap minimal ada 10 calon yang lolos.
"Jadi bisa ditentukan dalam RUPS (rapat umum pemegang saham, red). Saya kira ada bagusnya pencalonan dari luar, supaya dinamis,” ujar Deddy, kepada wartawan di Gedung DPRD Jabar, belum lama ini.
Deddy mengaku tidak punya nama calon yang akan dia ajukan. Ia menyerahkan proses tersebut kepada jajaran komisaris untuk menemukan. Kalau sekarang direktur hanya ada satu, maka komisaris harus punya kontribusi, sebelum RUPS.
"Ada jangka waktu kalau enggak salah sampai Desember semuanya harus definitif,” katanya.
Menurut Deddy, yang penting pelayanan terhadap masyarakat makin maksimal. Kedua, adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap BJB. Karena, bank tanpa direktur bisa menimbulkan penilaian buruk di mata masyarakat.
Walaupun, kata dia, pengelolaan APBD di permodalan bank BJB sebenarnya tidak mengalami gangguan dari tidak lolosnya direksi di uji kepatutan. Namun, bank akan goyang jika terus-menerus dipimpin satu direksi saja.
“Secara mekanisme sudah ada. Tapi kebijakan-kebijakan baru belum bisa diambil. Misalnya ekspansi ke luar daerah,” kata Deddy.
Saat ditanya terkait adanya kemungkinan calon titipan pihak legislatif, atau lainnya, Deddy mengatakan hal tersebut dibolehkan. Boleh saja, ini semua titipan Direksi yang mengajukan. ''Saya buka ruang sebaiknya diajukan dari luar yang baik menurut direksi dan komisaris. Agar bisa memajukan BJB,” katanya.
Menurut anggota Komisi C DPRD Jabar Maman Abdurrachman, kekosongan direksi di BUMD milik Pemprov Jabar tersebut sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama.
“Bisnis bank ini urusannya trust (kepercayaan). Jangan sampai trust dari masyarakat ini hilang, jangan sampai ketidakpercayaan masyarakat membuat BJB jadi goyah,” kata Maman.
Dia tidak mengharuskan adanya pencalonan dari luar pihak BJB, namun Maman meminta calon pengisi direksi BJB selanjutnya harus memiliki pengalaman dan reputasi yang mumpuni di bidang perbankan. "Dan harus sesuai aturan, objektif. Bukan orang titipan," katanya.
Maman mengatakan, keputusan OJK yang tidak meloloskan tiga direksi BJB ini harus dihormati. Secara umum, Maman pun menilai keputusan tersebut dilakukan cukup baik, tanpa ada intervensi atau pun campur tangan kepentingan di dalamnya.
"Tahapannya normatif dan fair, tidak berdasarkan indikasi hal apa pun atau intervensi apa pun. Ya sudah selesai," katanya.
Meski ketiga direksi BJB ini dinyatakan tidak lolos, Maman menilai pemilihan Direksi BJB pada periode sebelumnya dilakukan cukup baik. Menurutnya, penilaian OJK dalam uji patut dan kelayakan ini dilakukan secara periodik.
Perlu diketahui, tiga direksi BJB tidak lolos dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Utama BJB Bien Subiantoro Direksi Arie Yulianto, dan Pejabat Eksekutif Djamal Muslim merupakan tiga yang tidak lolos.