Rabu 21 May 2014 16:30 WIB

Pemimpin Mendatang Harus Pro Petani

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: M Akbar
Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten.
Foto: Antara/ /Asep Fathulrahman
Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten.

EKBIS.CO, Jakarta --- Pemerintahan yang akan datang diharapkan membawa kesejahteraan bagi sektor pertanian. Setelah kepemimpinan Mantan Presiden Soeharto, deretan pemimpin sesudahnya dinilai belum menangani pertanian dengan serius.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), Tedy Dirhamsyah, mengatakan paska reformasi ada perubahan signifikan terhadap cara memandang sektor infrastruktur  pertanian.

Tanpa dukungan infratruktur yang memadai, perani tidak bisa efektif mengolah lahan miliknya.

''Kalau lahan cukup tapi infastruktur tidak memadai akan percuma,'' katanya dalam diskusi bertema "Mencari Pemimpin Pro Petani" di Universitas Tirtayasa, Banten, Rabu (21/5).

Dahulu, menurut dia, mantan Presiden Soeharto sering menyempatkan diri bergaul langsung dengan petani. Cara ini membuat pemerintahan Orde Baru memahami masalah petani.

Bahkan pada era tersebut beberapa daerah dikorbankan menjadi bendungan demi kepentingan petani. Dua pasang calon presiden dan wakil presiden yang sudah diumumkan dinilai Tedy belum punya program konkrit untuk mendukung sektor pertanian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement