EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengklaim sebagai salah satu bank penantang utama kredit mikro di Indonesia. Bahkan Bank Mandiri mampu meningkatkan pangsa pasar kredit mikro sebesar 10 persen.
Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi, menyampaikan sepanjang kuartal I 2014, kredit mencapai Rp 28,21 triliun. Data Februari 2014 sebesar 27,47 triliun. Padahal akhir 2013, angkanya hanya mencapai Rp 27 triliun. Berdasarkan pertumbuhan saat ini, Bank Mandiri menargetkan akhir 2014, kredit mikro sampai di angka Rp 37 triliun.
Booking kredit mikro Maret 2014 sebesar Rp 2,3 triliun naik 27 persen, atau Rp 492 miliar, dibandingkan Februari 2014. Angka di bulan kedua 2014 itu Rp 1,81 triliun. Dengan jumlah nasabah mikro 909 ribu orang. Angka ini meningkat dari akhir 2013 sebesar 889 ribu.
Sementara untuk aset mikro menyumbang 22,7 persen dari keseluruhan aset Mandiri. Angkanya meningkat dari akhir 2013 18,6 persen. Sedangkan jumlah kredit bermasalah atau NPL (gross) 2,95 persen. ''Kami ingin menjaga NPL di bawah tiga persen,'' tutur Gunardi, Jumat (23/5).
Sementara Wakil Presiden Senior Grup Pengembangan Mikro, Agus Haryoto Widodo menyatakan kami juga tak hanya mengejar target kredit. Namun kami mendorong di sisi tabungan.
Tabungan mikro sampai di angka Rp 4,691 triliun. Angka ini hanya naik 1,67 persen dari Febuari 2014. Sedangkan target hingga akhir 2014 sampai di angka Rp 8 triliun.
Bank Mandiri juga mendorong produktivitas sales mikro kredit di lapangan. Permintaan (booking) 2008 saja rata-rata Rp 111 juta per orang per bulan. Sementara hingga akhir 2013 sebesar Rp 273 juta. Targetnya hingga akhir 2014 sampai di level 294 juta per orang per bulan.