EKBIS.CO, JAKARTA -- Surplusnya neraca perdagangan dinilai telah menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah pada Selasa (1/7) dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat pada 11.798 per dolar AS, menguat dari hari sebelumnya yang ditransaksikan pada 11.969 per dolar AS.
"Kan sudah ketahuan ada beberapa faktor yang sebabkan pelemahan salah satunya neraca perdagangan yang defisit," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Selasa (1/7).
Ia mengatakan, surplusnya neraca perdagangan membuat harapan kembali bangkit sehingga rupiah menguat. Pria yang akrab disapa CT itu mengatakan nilai tukar bergantung pada pasar.
Jika pasar merasa percaya terhadap rupiah, rupiah akan menguat. Ia memproyeksikan rupiah akan menguat ke depannya karena pasar yang confident.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia surplus 69,9 dolar AS pada Mei 2014. Surplus disebabkan kenaikan ekspor sebesar 3,73 persen menjadi 14,83 miliar dolar AS dibandingkan April.