EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan banyak capaian ekonomi yang telah terjadi dalam lima tahun terakhir. Saat membacakan pidato kenegaraan dalam rangak HUT-RI 69, Presiden menyatakan telah berhasil merangsang pembangunan di luar jwa, termasuk Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Pemerintah, menurut SBY, telah melahirkn sejumlah kebijakan pembangunan yang pro rakyat. Kebijakan ini dibuat sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan dan menjaga lingkungan. Selama satu dekade, menurut dia, Indonesia mencatat beberapa perkembangan positif pembangunan.
Pertama, Indoensia berhasil menjaga stabilitas dan kondisi makro ekonomi yang relatiof baik. Ekonomi tetap bertumbuha baik walaupun terus diterpa banyak cobaan, termasuk bencana alam dan krisis mnorter 2008. "Pertumbuhan ekonomi kita relatif tinggi," kata Presiden.
Pada kurun waktu 2009-2013, rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,9 persen. Angak aini jauh lebih tinggi dari Eropa, Jepang dan Amerika. Indoensia juga berhasil menancapkan diri sebagai anggiota G20. Artinya, Indoensia bisa ikut andil memberikan solusi dalam permasalahan ekonomi dunaia.
Utang negara berada dalam situasi aman. Indoensia juga telah melunasi utang kepada IMF empat tahun lebih cepat. "Indonesia tidak lagi menjadi pasien IMF yang semua harus didikte IMF," kata Presiden.
Terakhir, Presiden menayatakan bahwa Indoenesia tidak lagi bergantung pada hibah negara sahabat. Kini hibah hanya 0,7 persen dari seluruh anggaran nasional.