Selasa 26 Aug 2014 23:03 WIB

Perbankan Syariah tak Bawa Misi Agama

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Salah satu kantor cabang Bank Syariah Mandiri di Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu kantor cabang Bank Syariah Mandiri di Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Penolakan perbankan syariah di Bali dinilai sangat disayangkan. Padahal, industri syariah bukan bertujuan untuk mengislamkan seseorang.

Pengamat ekonomi syariah Universitas Indonesia Agustianto mengatakan, industri syariah memang dibuat berdasarkan dengan norma yang ada dalam Islam. Seperti larangan riba dan bunga. 

"Tapi perlu diketahui industri syariah itu inklusif dan universal," ujar Agustianto kepada Republika, Selasa (26/8).

Banyak pakar keuangan syariah di luar negeri yang bukan Muslim. Bahkan, negara di Eropa sangat mengapresiasi industri syariah, terutama perbankan syariah. 

Inggris, misalnya, menyatakan ingin menjadi hub keuangan syariah di Eropa. Padahal, Islam merupakan agama minoritas di negara Ratu Elizabeth tersebut.

Agustianto menegaskan, yang dikembangkan oleh industri keuangan syariah bukan agama, melainkan sistem. Sistem ini diharapkan dapat diterima masyarakat untuk kemakmuran masyarakat secara universal.

Gerakan ekonomi syariah pun bukan merupakan gerakan mengislamkan Indonesia. Gerakan ini diharapkan menjadikan keuangan syariah sebagai bagian dari ekonomi nasional di tengah perlambatan pertumbuhan perbankan konvensional.

Di Indonesia, banyak juga kepala cabang bank syariah yang non-Muslim. Sehingga, masyarakat Bali seharusnya tidak perlu khawatir dengan keuangan syariah.

Menurut dia, kurangnya sosialisasi bisa jadi membuat isu ini muncul di tengah masyarakat dengan mayoritas agama Hindu tersebut. Praktisi perbankan syariah perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang keuangan syariah.

"Di dunia internasional saja tidak ada penolakan, masa Indonesia menolak," kata Agustianto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement