EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2014 masih berada di batas bawah pada kisaran 5,1-5,5 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi salah satu penyebabnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, faktor utama rendahnya pertumbuhan ekonomi adalah pelemahan konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, konsumsi pemerintah mengalami peningkatan yang cukup baik.
"Secara umum adalah yang berpengaruh terhadap konsumsi antara 5,1-5,5 persen dan bias ke bawah," ujar Agus beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tercatat melambat ke 5,12 persen. Padahal periode yang sama pada tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,81 persen. Perlambatan disebabkan oleh kontraksi pada konsumsi pemerintah dan ekspor.
Sementara itu, Agus menegaskan bahwa hingga akhir tahun 2014, BI masih akan menjaga kondisi moneter ketat. Kebijakan tersebut diambil karena masih ada tantangan dari eksternal dan domestik. Tantangan eksternal berasal dari rencana kenaikan Fed Fund Rate.
"BI akan mempersiapkan suatu bauran kebijakan yang menekan di aspek makroprudensial dan aspek itu kita harapkan buat daya tahan kita dan membuat makroekonomi dalam keadaan yang lebih siap kalau itu terjadi," ujarnya.
