EKBIS.CO, WASHINGTON -- Predikat terbaik dari institusi internasional kembali diperoleh Bank Muamalat. Bank Muamalat enam kali mendapatkan penghargaan diberikan oleh sebuah majalah yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), Global Finance.
“Bank Muamalat kembali terpilih sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia untuk yang keenam kalinya setelah di tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 meraih predikat pada kategori yang sama dari majalah Global Finance,” kata Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat, Adrian A Gunadi dalam siaran persnyadi Jakarta, Kamis (16/10).
Gunadi menerima penghargaan yang diserahkan secara langsung oleh Global Finance’s Publisher di National Press Club, Washington D C, AS, Sabtu (11/10) lalu. Global Finance merupakan media yang memantau pertumbuhan bisnis serta ekonomi global dengan distribusi mencakup 163 negara dan memiliki oplah sebanyak 50.050 setiap bulannya.
Global Finance kemudian memberikan predikat Bank Muamalat sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia. Dia menambahkan, Global Finance menetapkan beberapa kriteria kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan seleksi terhadap ratusan lembaga keuangan syariah yang tersebar di seluruh dunia. Dalam kriteria kuantitatif, aspek penilaian terfokus pada pertumbuhan aset, profitabilitas, sebaran geografis, relasi strategis, pengembangan bisnis, dan inovasi baru.
Sedangkan dalam kriteria kualitatif, penilaiannya mempertimbangkan aspek reputasi, kepuasan nasabah, opini para analis, dan pelaku industri. Kedua metode penilaian tersebut akan bermuara pada Bank yang paling dipilih nasabah dalam memfasilitasi aktivitas perbankannya. Penilaian dilakukan oleh tim editorial Global Finance yang sebelumnya telah berkonsultasi dengan para bankir dan analis dari seluruh dunia.
Penilaian tersebut menghasilkan pemenang berupa Bank yang berkontribusi pada pertumbuhan keuangan syariah dan berhasil menciptakan produk keuangan syariah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada kuartal ketiga 2014, total aset Bank Muamalat mencapai Rp 59,45 triliun. Jumlah aset kali ini mengalami kenaikan 14,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kemudian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di kuartal ketiga 2014 sebesar Rp 46 triliun atau meningkat sebesar 18,58 persen dibandingkan kuartal ketiga 2013.