EKBIS.CO, SURABAYA -— Opsi menaikkan harga BBM dikhawatirkan para pengamat akan menguatkan posisi SPBU-SPBU asing di Indonesia. Pasalnya, selisih harga antara produk SPBU Pertamina dan SPBU asing akan semakin tipis dan persaingan kian kompetitif.
Menanggapi opini tersebut, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyatakan, keterbukaan pasar ritel BBM sudah diprediksi dan diantisipasi Pertamina sejak tujuh atau delapan tahun lalu. Sejak saat, itu, menurut Hanung, Pertamina terus berupaya memperbarui kualitas SPBU dan produk BBM yang dijajakan.
“Sekarang SPBU kita sudah jauh lebih bagus, bahkan SPBU Pertamina salah satu yang terbaik di dunia. Kita bahkan menjadi juara di dunia dari segi lighting,” ujar Hanung ketika melakukan inspeksi di Surabaya, Kamis (6/10) lalu.
Menurut Hanung, tak hanya fasilitas SPBU, jaminan terhadap konsumen pun ditingkatkan. Salah satunya melalui standardisasi ‘Pasti Pas’ untuk menjamin ketepatan takaran. “Kita juga siapkan produk dan kemasan yang variatif, misalnya pertamax plus, dex, dan lain sebagainya,” ujar dia.
Selama ini, Hanung menggambarkan, satu per satu kompetitor SPBU asing bertumbangan. Hal tersebut memang tidak terlepas karena masih dominannya BBM bersubsidi. Namun demikian, Hanung juga meyakini, seiring dengan semakin kompetitifnya harga, SPBU-SPBU asing akan mencoba bangkit kembali.
“Kami sendiri percaya bahwa persaingan itu baik dalam perdagangan. Konsumen jadi punya pilihan, dan standar pelayanan meningkat, dan Pertamina siap menghadapi itu,” ujar Hanung.