Senin 17 Nov 2014 12:48 WIB

Faisal Basri: Indonesia Pengimpor Bensin dan Solar Terbesar di Dunia

Red: Erdy Nasrul
Faisal Basri
Foto: Prayogi/Republika
Faisal Basri

EKBIS.CO, JAKARTA – Ketua Tim Reformasi Migas, Faisal Basri, menyebut Indonesia saat ini menjadi negara pengimpor bensin dan solar terbesar di dunia.

“Produksi minyak mentah rerata Januari-September 2014 tinggal 792.000 barrel sehari, mengalami penurunan secara persisten dari tingkat tertingginya sekitar 1,6 juta barel per hari tahun 1981. Sebaliknya, konsumsi minyak meroket dari hanya 396.000 barrel sehari tahun 1980 menjadi lebih dari 1,6 juta barel tahun 2013,” tulis Faisal dalam blog pribadinya, http://faisalbasri01.wordpress.com/2014/11/16/memaknai-tim-pemberantasan-mafia-migas/, Senin (17/11)

Dia menyatakan sudah 20 tahun Indonesia tidak membangun kilang baru. Kilang yang ada sudah uzur, bahkan masih ada yang merupakan peninggalan pemerintah kolonial. Akibatnya impor bahan bakar minyak (BBM) kian menggerogoti devisa negara.

Tahun 2013 impor BBM mencapai 28,6 miliar dollar AS. Padahal tahun 2001 baru 2,6 miliar dollar AS. Berarti hanya dalam waktu 12 tahun impor BBM naik sebelas kali lipat. Tekanan semakin berat karena sejak tahun 2013 Indonesia sudah mengalami defisit minyak mentah.

“Ketahanan energi kita terkikis,” imbuhnya. Sepuluh tahun lalu kapasitas tangki penyimpanan BBM bisa untuk memenuhi kebutuhan 30 hari, sedangkan sekarang hanya 18 hari. Indonesia, jelasnya, sama sekali tidak memiliki cadangan strategis.

Indonesia memang tidak sekaya negara-negara Timur Tengah, Russia, dan Amerika Serikat. Namun, di antara negara ASEAN, Indonesia terbilang paling kaya walaupun cadangan terbukti hanya sekitar 3,6 miliar barrel. Dengan tingkat produksi sekarang, cadangan itu bakal habis dalam 13 tahun. Jika tidak ada eksplorasi, cadangan potensial sebanyak 3,7 miliar barrel tidak akan menjelma sebagai cadangan terbukti (proven reserves).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement