EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan tingkat kemiskinan di Indonesia yang saat ini 11,3 persen, akan tetap berada di atas 8 persen tahun 2018.
Hal itu dipastikan bila tidak ada upaya pengentasan kemiskinan serta minimnya dukungan tambahan dalam mewujudkan wupaya tersebut.
"Tanpa dukungan tambahan (belanja publik) terhadap upaya pengentasan kemiskinan, tingkat kemiskinan akan tetap berada di atas 8 persen 2018 sekalipun," ujarnya di Jakarta, Senin (8/12).
Menurutnya, penghematan fiskal berjumlah Rp 100 triliun dari kenaikan harga BBM memberikan ruang kepada pemerintah untuk menambah belanja publik bagi sektor prioritas. Seperti pelayanan kesehatan.
"Indonesia menghabiskan hanya 1,2 persen dari PDB untuk pelayanan kesehatan, salah satu alokasi kesehatan terendah bila dibandingkan negara-negara lain di dunia," katanya.
Ia menuturkan pembelanjaan yang baik termasuk pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan yang telah melambat beberapa tahun terakhir.