Senin 09 Feb 2015 15:43 WIB

Pengembangan Ekonomi Pesantren Diapresiasi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Sudut kampus Pesantren Assalam, Arya Kemuning, Barong Tongkok, Kutai Barat.
Foto: Republika/Chairul Akhmad
Sudut kampus Pesantren Assalam, Arya Kemuning, Barong Tongkok, Kutai Barat.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengembangan ekonomi pesantren oleh Kementerian Agama dan Bank Indonesia diapresiasi. Selain dekat dengan masyarakat, ada pesantren yang terbukti sukses mengembangkan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang memberi manfaat.

Ketua Asosiasi BMT Se- Indonesia (Absindo), Aries Muftie, mengatakan dengan adanya kerja sama resmi antara Kementerian Agama dengan Bank Indonesia, dukungan untuk mengembangkan pesantren jadi makin kuat.

Ia menyebut di antara banyak BMT, BMT yang sukes umumnya BMT berbasis pesantren, ormas Islam atau kelolaan individu yang profesional. BMT Unit Gabungan Terpadu di Pesantren Sidogiri dan BMT Bina Umat Sejahtera yang dilelola Muhammadiyah jadi contoh yang baik.

''Sistem BMT hampir sama. Yang membedakan adalah pada manusia yang mengelolanya. Jika mereka memiliki sifat sidik, amanah, tabligh, fathanah maka akan membawa maslahah,'' kata Aries kepada Republika, Senin (9/2).

Pakar ekonomi Islam, KH Didin Hafidhuddin mengapresiasi jika program pengembangan ekonomi pesantren bisa dilakukan serius dan berhasil. Pesantren adalah institusi yang dekat dengan masyarakat. Jika ekonomi pesantren berhasil, maka masyarakat bisa ikut merasakan dampaknya.

Ia menekankan pengembangan ekonomi pesantren baik melalui BMT maupun koperasi harus difokuskan pada sektor-sektor produktif seperti UKM atau pertanian.  ''Lembaga keuangan untuk pembiayaan konsumtif sudah banyak. Pesantren harus jadi model pengembangan yang produktif,'' kata guru besar IPB itu.

Pekan lalu, BI dan Kemenag kembali membicarakan pengembangan bisnis syariah di lingkungan pondok pesantren untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi lembaga pendidikan Islam. Ini merupakan lanjutan atas nota kesepahaman yang ditandatangani Kemenag dan BI pada November 2014 lalu.

Pesantren yang sudah memiliki model bisnis seperti Pesantren al-Ittifaq, Jawa Barat dan Pesantren Sidogiri, Jawa Timur rencananya akan dijadikan percontohan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement