EKBIS.CO, BALI -- Provinsi Bali dilaporkan mampu menghasilkan devisa sebesar 220,03 juta dollar AS (Rp2,8 triliun) dari pengapalan aneka jenis hasil kerajinan skala rumah tangga tahun 2014. Catatan ini naik 9,66 persen dibanding tahun sebelumnya pada angka 200,66 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun).
"Hasil industri kecil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 43,67 persen dari total ekspor Bali sebesar 503,82 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis (12/2).
Panusunan mengatakan, usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berkembang pesat hingga ke pelosok pedesaan, terutama di daerah "gudang seni" Kabupaten Gianyar, mampu menjadi tulang punggung perolehan devisa, sekaligus menopang kehidupan masyarakat setempat.
Hasil kerajinan yang menonjolkan unsur seni yang menembus pasaran luar negeri itu terdiri atas 17 jenis matadagangan. Umumnya, kerajinan tersebut sangat disenangi konsumen dari berbagai negara di belahan dunia.
Ke-17 jenis matadagangan itu yang paling besar menyumbangkan devisa adalah hasil industri dari bahan baku kayu berupa patung dan jenis cindera mata lainnya dengan nilai mencapai 73,24 juta dolar AS. Selain itu, hasil kerajinan furniture menyumbangkan devisa sebesar 34,71 juta dolar AS, kerajinan dari bahan baku perak 22,56 juta dolar, logam 15,21 juta dolar AS dan kerajinan kulit 9,30 juta dolar AS.