Jumat 20 Feb 2015 11:15 WIB

Stagnasi Upah Rugikan Kelas Menengah AS

Red: Satya Festiani
Gedung Putih
Foto: EPA/Michael Reynolds
Gedung Putih

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Tim ekonom Presiden Barack Obama mengatakan, ekonomi AS pulih dari resesi besar di kecepatan yang meningkat, tetapi pertumbuhan upah yang stagnan menjadi ancaman bagi kehidupan kelas menengah.

Menurut "Laporan Ekonomi Presiden" yang Gedung Putih serahkan kepada Kongres, ekonomi pasca-resesi telah berkembang pada tingkat tahunan 2,8 persen selama dua tahun terakhir, peningkatan dari pertumbuhan 2,1 persen selama tiga setengah tahun pertama pemulihan. Pertumbuhan lapangan pekerjaan naik 30 persen lebih cepat pada 2014 dibandingkan setahun sebelumnya.

"Perbaikan pasar tenaga kerja ini mulai diterjemahkan ke dalam kenaikan upah untuk pekerja kelas menengah, namun demikian, kemajuan baru-baru ini tidak bisa menebus dekade pertumbuhan pendapatan kelas menengah di bawah standar," kata laporan itu pada Kamis (19/2).

Laporan ini mencatat pelemahan dalam upah kembali ke 1973 ketika produktivitas melambat dan ketimpangan perluasan pendapatan antara sat persen teratas dan bagian bawah 90 persen. Sejak 1995, lebih sedikit orang Amerika telah mulai berpartisipasi dalam angkatan kerja, lebih lanjut menabah tekanan pada upah.

"Penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja di awal pemulihan ini adalah salah satu tantangan penting tersebut. Lebih dari setengah penurunan partisipasi telah didorong oleh populasi yang menua karena generasi 'baby boomer' sudah mulai pensiun," katanya.

Laporan tahunan 400 halaman ini juga menggunakan data untuk menopang tujuan kebijakan domestik Obama, termasuk menaikkan upah minimum, meningkatkan pengeluaran untuk pendidikan, merombak sistem pajak bisnis, dan memperluas perdagangan internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement