EKBIS.CO, JAKARTA--Badan Urusan Logistik (Bulog) masih mengupayakan penurunan harga beras di pasar. Caranya, program Operasi Pasar (OP) terus digulirkan disertai penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang masuk program bulanan.
"Bukannya tidak terjadi penurunan harga, tapi penurunan harga itu tidak bisa dilihat per hari," kata Kepala Divisi Regional Daerah Khusus Ibu kota Jakarta-Banten Awaludin Iqbal kepada ROL pada Kamis (26/2), ketika ditanya soal dampak OP terhadap penurunan harga beras.
Selain itu, mengukur kenaikan harga juga harus memperhatikan jenis beras yang harganya berbeda-beda. Menurutnya, tidak bisa dibandingkan harga beras yang pada awalnya murah, tapi hasil kenaikannya disamakan dengan beras yang harga normalnya tinggi.
Maka, terlepas dari harganya yang sudah turun ataupun belum, Bulog telah mengupayakan agar tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat. Agar masyarakat memiliki pilihan untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau sekaligua berkualitas bagus.
Dikatakan Iqbal, sebelum OP, Bulog telah menggulirkan program rutin pada awal Februari yakni penyaluran raskin wilayah DKI sebanyak 3400 ton. Jika digabung dengan penyaluran untuk Banten, total penyaluran sekitar 9700 ton. Namun jumlah tersebut akan mengalami penyesuaian dengan jumlah kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
Bulog optimis, dengan upaya tersebut hargaakan bisa turun di pasar. "Kita tidak mengandaikan kalau harga masih tinggi, tapi mengandaikan harga harus turun, karena kita sudah operasi pasar, raskin," katanya. Pada intinya, Bulog saat ini tengah menjamin persediaan beras cukup. Dengan langkah-langkah yang barusan ia sebut, ditambah koordinasi dengan para pedagang, sekali lagi ia optimis harga beras seharusnya segera turun.