EKBIS.CO, ABU DHABI -- Oman berencana menerbitkan sukuk pertama senilai 200 juta rial (520 juta dolar AS) di pertengahan 2015 ini. Dana dari sukuk ini rencananya akan digunakan untuk menutup defisit anggaran karena turunnya harga minyak.
"Sukuk ini ditujukan untuk pasar lokal," kata Eksekutif Bank Sentral Oman Hamood Sangour al-Zadjali seperti dikutip Reuters, Senin (2/3).
Sukuk ini dinilai dapat mendorong perkembangan keuangan Islam di Oman dan menjadi alat likuiditas perbankan.
Jika harga minyak terus anjlok, Oman harus menanggung beban ekonomi lebih berat dengan perkiraan defisit 2,5 miliar rial pada 2015 ini atau sekitar delapan persen pendapatan domestik bruto (PDB).
Al-Zadjali berharap turunnya harga minyak tidak akan berlangsung lama. Sehingga Pemerintah Oman bisa segera melanjutkan investasi dan menjalankan program mega infrastruktur.
Oman sendiri masih mempertimbangkan apakah nantinya sukuk akan dilepas ke pasar internasional. "Akan kami putuskan di semester dua nanti. Tentu bagus memvariasikan sumber dana untuk menarik pemodal," kata al-Zadjali.
Untuk mengurangi beban negara, Oman memangkas subsidi has alam dan menaikkan harga energi untuk industri. Kenaikan harga energi akan diberlakukan pula secara bertahap.