EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi UGM, Akhmad Akbar Susamto mengatakan kenaikan harga minyak mentah sebagai dampak serangan Arab Saudi ke Yaman tak mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Sebab, menurut Akbar hal tersebut masih terjangkau dengan asumsi di APBN-P 2015.
APBN-P 2015 mematok asumsi belanja minyak mentah sebesar 60 dolar per barel. Angka ini menjadi aman sebab, harga minyak mentah di pasar minyak menduduki 59,1 dolar per barel. Apalagi, menurut Akbar, kenaikan harga BBM sebenarnya sudah wacana lama dari pemerintah. Rencananya 1 April esok pemerintah bersama DPR juga akan menyesuaikan harga BBM.
"Kalau kenaikan harga di pasar minyak mentah tidak drastis, dan perang tak semakin menyebar, maka tidak terlalu berdampak pada kenaikan harga BBM di Indonesia," ujar Akbar saat dihubungi ROL, Jumat (27/3).
Pada dasarnya menurut Akbar kondisi minyak di Indonesia yang masih ekspor memang sangat bergantung pada stabilitas pasar. Namun, krisis yang dialami oleh Timur Tengah tak perlu terlalu dirisaukan, karena Amerika sendiri sedang banyak memproduksi minyak.