EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri meminta PT Pertamina (Persero) untuk meniru Thailand yang membeberkan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) tiap harinya. Publik perlu diberikan kemudahan untuk mengetahui harga eceran BBM per hari.
"Jadi setiap hari (BBM) diumumkan komponen harganya. Ayo kita dorong agar kita semua bisa melihat, saya coba semalam cari harga premium hari ini, harga pertamax hari ini di google tapi enggak ketemu. Susah cari harga BBM di Indonesia itu," jelas Faisal di kantornya, Jakarta, Rabu (1/4).
Dia mengatakan, pihaknya heran dengan perhitungan harga keekonomian BBM yang disebutkan Pertamina. Pasalnya, harga BBM Ron 97 yang dijual di negara lain hanya seharga Rp 7.971 per liter dan sudah termasuk pajak.
Bahkan, harga BBM Ron 95 yang dijual di Malaysia hanya sebesar Rp 6.908 per liter. "Masa harganya (Ron 97 dan Ron 95) lebih murah dari premium. Jadi harga keekonomian versi Pertamina bukan keekonomian. tapi harga ketidakefisienan," imbuhnya.
Faisal berharap BUMN migas tersebut dapat menunjukkan komponen penentuan harga BBM yang membuatnya tidak efisien tersebut. Dengan demikian, masalah ketidakefisienan tersebut dapat dipecahkan bersama.
"Pertamina harus menunjukan komponen yang membuat mereka tidak efisien, supaya kita bantu sama-sama. Kalau ada maling, kita gebukin sama-sama. Kita tidak dalam posisi melemahkan Pertamina. Kita ingin Pertamina kuat, tapi dengan cara yang benar," lanjut Faisal.