EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemulihan ekonomi Amerika Serikat tak selalu berdampak buruk terhadap Indonesia. Walau rupiah mengalami tekanan, namun perbaikan kinerja ekonomi negeri Paman Sam tersebut mendongkrak kinerja ekspor Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Amerika Serikat menjadi pangsa ekspor nonmigas terbesar Indonesia pada Maret 2015 dengan nilai 1,33 miliar dolar AS. Jika dibandingkan dengan Februari 2015, nilai ekspor ke Amerika Serikat mengalami kenaikan 11,84 persen dari 1,2 miliar dolar AS.
"Ini menunjukkan ekonomi Amerika Serikat memang terus membaik. Dan berdampak baik pada ekonomi kita, khususnya perdagangan," kata Kepala BPS Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Rabu (15/4).
Setelah Amerika Serikat, pangsa ekspor kedua terbesar kedua Indonesia adalah Jepang senilai 1,28 miliar dolar AS. Kemudian disusul Tiongkok yang sebesar 1,11 miliar dolar AS.
Secara kumulatif dari Januari-Maret 2015, Amerika Serikat juga menjadi negara pangsa ekspor terbesar dengan nilai 3,77 miliar dolar AS. Kemudian disusul Jepang 3,56 miliar dolar AS dan Tiongkok 3,13 miliar dolar AS.
"Sebelumnya Amerika Serikat sangat jarang menduduki nomor urut satu sebagai negara tujuan ekspor. Lupa persisnya. Pokoknya sudah lama tidak pernah di urutan pertama," kata Suryamin.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, komoditi yang paling banyak diekspor ke Amerika Serikat adalah komoditi fesyen. "Yang mendominasi yaitu pakaian jadi dan sepatu. Tapi ada juga seperti peralatan listrik dan printer," kata Sasmito.