EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan World Economic Forum on East Asia di Hotel Shangrilla Jakarta, Ahad-Selasa (19-21/4). Forum tersebut dihadiri lebih dari 600 tokoh dari seluruh dunia.
Menteri Perdagangan RI Rahmat Gobel mengatakan, ajang WEF menjadi kesempatan untuk menjelaskan posisi pemerintahan Indonesia sekarang. Mulai dari penjabaran kebijakan sembilan program prioritas Presiden Jokowi (Nawa Cita) maupun visi Presiden. Sebab, dalam forum tersebut terdapat 600 peserta dari 1.000 undangan yang dikirim, dan banyak para pimpinan perusahaan besar yang juga hadir dalam acara tersebut.
"Dalam WEF ini kan bukan forum investment tapi pertemuan dialog antara para pelaku industri, usahawan yang tentu disinilah kesempatan kita untuk menjelaskan kebijakan Nawa Cita kepada para peserta yang hadir," jelas Rahmat Gobel kepada wartawan di sela-sela acara WEF 2015.
Dalam forum tersebut, pemerintah tidak menargetkan secara khusus transaksi kerja sama maupun investasi. Sebab, WEF bukan forum investment maupun forum trading. Melainkan, pemerintah ingin menjelaskan pemikiran-pemikiran untuk Indonesia ke depan termasuk kebijakan-kebijakan ke depan.
Terkait kebijakan ekspor-impor, Mendag ingin kebijakan perdagangan yang diambil untuk meningkatkan value dalam negeri. Oleh karena itu, pasar merupakan investasi insentif untuk para investor. Sehingga pemerintah harus melindungi produk-produk termasuk produk berkualitas rendah dari segala impor ilegal. Agar ada jaminan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah juga ingin produk berkualitas yang dikonsumsi orang Indonesia.