EKBIS.CO, JAKARTA -- Para investor yang menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEF EA) menilai Indonesia sebagai tempat terbaik melakukan investasi.
"Mereka cukup optimistis bahwa Indonesia merupakan tempat untuk melakukan investasi paling baik sekarang ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di sela perhelatan WEF EA di Jakarta, Selasa (21/4).
Pandangan tersebut, lanjutnya, muncul setelah pemerintah melalui jajaran menteri ekonomi memberikan pemaparan dan penjelasan terkait kebijakan dalam negeri kepada para pengusaha yang berasal dari berbagai penjuru dunia di forum tersebut.
"Semua pihak telah melakukan diskusi, Presiden juga sudah memberikan pidato, dan menteri-menteri tampil untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan-kebijakan yang ada," ujarnya.
Sofyan menambahkan, untuk saat ini, pilihan tempat untuk melakukan investasi selain di Indonesia adalah India dan forum seperti WEF EA tersebut dinilai merupakan kesempatan yang bagus untuk menjelaskan tentang Indonesia. Menurut dia, selama ini kinerja Indonesia sudah dianggap bagus, namun dalam berkomunikasi dengan calon investor dinilai masih memiliki kekurangan.
"Oleh karena itu, forum seperti ini penting karena kita selama ini dianggap kinerjanya bagus, tapi komunikasinya kurang bagus," ujarnya.
Selain menjelaskan soal kebijakan Indonesia, lanjut Sofyan, dalam forum tersebut para pelaku usaha juga mengajukan pertanyaan terkait dengan regulasi dan juga meminta klarifikasi terkait hal-hal yang dianggap kurang jelas.
"Ketertarikan untuk berinvestasi ada, hanya ada beberapa pertanyaan soal regulasi dan juga klarifikasi hal-hal yang tidak jelas. Para pelaku usaha tersebut melihat kesempatan dan peluang yang ada di Indonesia," katanya.
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah oleh World Economic Forum untuk menghelat WEF EA yang ke-24 dengan mengusung tema "Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism". Pertemuan tersebut dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur.
Kurang lebih sebanyak 700 CEO atau pimpinan perusahaan dunia akan menghadiri perhelatan yang digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015. Beberapa CEO yang akan hadir di antaranya dari Australia, Kamboja, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Tiongkok, Filipina, Korea, Rusia, Singapura, Swiss, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.